Iklan

November 10, 2020, 05:49 WIB
Last Updated 2021-01-21T11:51:27Z
Lipsus

New Normal Dapur Kembali Mengepul


Jurnal Manado – Hidup baru atau new normal tidaklah semudah yang kita bayangkan. Ketaatan dan disiplin diri merupakan kunci utama dalam menjalankan aktivitas keseharian. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan tidak berkumpul ditempat - tempat ramai adalah sesuatu yang wajib dijalankan. Siapapun itu wajib menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid - 19. Hari - hari dijalani tidaklah semudah kata "new normal".

Berdiam diri di rumah, membatasi interaksi kita, dan tidak sebebas bepergian atau travelling sebelum virus menyerang dunia. Tapi inilah fakta yang harus dijalani.

Di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado terdiri dari 11 kecamatan, hasil data terakhir menunjukkan trend menurun dibandingkan beberapa waktu lalu yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 41 suspek, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 33 suspek, Sedangkan Pasien Covid-19 Dirawat 409 Orang Total Pelaku Perjalanan : 8487 Orang. Konfirmasi

2269, 1747 Sembuh dan 113 Meninggal.

 (data Terakhir : Selasa, 10 November 2020 - 00:03 sumber satgas covid19).


Beberapa waktu lalu disampaikan juru bicara covid - 19 Prov. Sulut Steven Dandel bahwa berdasarkan update kondisi epidemilogis, tanggal 2 september 2020 kota manado masuk dalam zona merah. Masuk dalam zona rawan ini semakin diperketat oleh satgas covid - 19 dan pemkot manado dalam menerapkan protokol kesehatan. Bahkan sangking memperketat penerapan, Walikota Manado Dr. Ir. Godbless Sofcar Vicky Lumentut, S.H, M.Si, D.E.A. mengambil langkah penutupan pusat belanja, tempat hiburan dan sarana olahraga serta fasilitas rekreasi. Ia terus mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan hingga ke 87 kelurahan di kota Manado dan sanksi sosial kepada masyarakat yang "kabal" (red - acuh) terhadap aturan berupa menggunakan rompi bertuliskan "Orang Kepala Batu Tidak Pakai Masker dan akan disuruh mengangkat sampah dan dibuat video" (red - orang yang tidak taat aturan dan tidak pakai masker akan diganjar angkat sampah dan dibuatkan video).

Langkah - langkah kongkrit yang dilakukan GSVL sapaan akrab walikota, akhirnya kota manado keluar dari zona merah dan masuk pada zona orange. 


Perlahan dan pasti, pusat perbelanjaan mulai dibuka, sarana rekreasi dan tempat kuliner serta sarana lainnya mulai dibuka dengan syarat tetap melaksanakan protokol covid - 19. Dengan alasan juga bahwa perekonomian harus bergerak, para pekerja kembali boleh melakukan aktivitas jangan sampai ada yang di PHK.

Target walikota manado harus turun menuju ke zona sedang sampai zona aman.

Tahapan yang dilakukan adalah dengan merangkul ibu - ibu rumah tangga sebagai pengawas meski di tingkat Keluarga sendiri. Pun disetiap lingkungan dengan membentuk tim satgas covid lingkungan, jika dihitung dengan 5 satgas setiap lingkungan dengan 504 lingkungan maka total 2.250 satgas tingkat lingkungan untuk mengawasi 527.007 penduduk.

Kini kota manado saat new normal aktivitas mulai kembali seperti biasa meski ada kebiasaan baru dimana hampir semua warga menggunakan masker dan disetiap tempat apalagi pusat keramaian disediakan tempat cuco tangan. Bahkan pemberitahuan seperti stiker, famplet dan iklan pasti mengingatkan tentang 4 M.


Salah seorang ojek online Jackson Metuak  merasa bersyukur diterapkannya new normal atau adaptasi kebiasaan baru karena dengan begitu ia dapat bekerja tapi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.


Saat bekerja saya menggunakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer agar terhindar dari penularan Covid-19,” kata Jack. Sembari mengatakan, setelah mengambil orderan, tak lupa dirinya menyemprotkan cairan desinfektan di bagian permukaan kotak makanan dan uang, agar virus serta kuman bisa dihindari.


“Di masa adaptasi baru ini, pendapatan sudah mulai membaik dibanding beberapa bulan yang lalu,” terangnya.


Harapannya, kota manado cepat pulih sehingga ia bisa melakukan aktivitas seperti dulu.

Harapan jack adalah harapan semua orang, semoga.(ramas)