Jurnal Manado - Upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan Walikota Manado, DR. Ir. GS Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, pasca penutupan selang beberapa waktu sejumlah usaha mikro maupun makro di kota Manado sejak Maret 2020 lalu. Usaha pemulihan ekonomi ini perlu dilakukan agar masyarakat kota tetap melaksanakan rutinitas dan pekerjaan tanpa mengabaikan penerapan protokoler kesehatan (Prokes) Covid 19.
Salah satu terobosan penting yang dilakukan Lumentut adalah, mulai bergairahnya sektor pariwisata di kota Manado. Jika sebelumnya, sejumlah hotel di kota Manado tanpa penghuni, kini beberapa hotel yang selama ini menjadi icon kota Manado seperti Peninsula Hotel, Arya Duta Hotel, Luley Hotel dan beberapa hotel melati mulai dikunjungi wisatawan.
“Prinsipnya semua tamu hotel wajib mematuhi protap kesehatan yang sudah ditetapkan pemkot Manado. Mulai dari masuk hotel sampai keluar hotel wajib mematuhi protokoler kesehatan covid 19. Jika tidak, maka wisatawan tidak diijinkan untuk berada di hotel kami,” ujar Pricilia, salah satu kartawan Arya Duta Hotel Manado.
Pemandangan yang sama juga ditemukan di kawasan mega mas Manado. Jika pada bulan Maret sampai Agustus 2020 lalu, kawasan ini terkesan sepi dari pengunjung, namun, sejak September 2020 kawasan ini mulai dipadati pengunjung yang umumnya adalah penduduk lokal kota Manado. Menaariknya, meskipun mulai ramai didapati pengunjung, namun umumnya seluruh pertokoan dan sarana hiburan di tempat ini wajib memenuhi protap kesehatan.
“Tanpa masker jangan harap bisa masuk di mega mall. Maaf, kami ketat penerapan prokes sesuai dengan himbauan yang disampaikan pemerintah kota Manado. Selain memakai masker, semua pelayan di toko-toko juga wajib mematuhi disiplin 4 M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan warga,” kata Andi Soleman, sala satu security penjaga mall.
Selain mampu menghidupkan pundi-pundi ekonomi, Walikota juga dinilai sukses dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Jika kabupaten/kota lainnya di Sulut belum berkesinambungan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat karena persoalan APBD, namun berbeda dengan Manado. Boleh dikata, kota Manado menjadi pilot projek pemberian bantuan sosial diera pandemi seperti, pemberian bantuan kepada 42 ribu jumlah lansia, pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak covid serta pemberian bantuan kepada pihak-pihak lainnya.
“Dari seluruh kabupaten/kota di Sulut, mungkin hanya Manado yang intens memberikan bantuan sosial langsung kepada masyarakat dan berkesinambungan,” ujar Walikota Manado DR. GS Vicky Lumentut dalam beberapa kesempatan.(lipsus)