Iklan

March 12, 2021, 04:46 WIB
Last Updated 2021-03-12T12:46:54Z
EkonomiUtama

Besok PETAHANA Periode 2021 - 2024 Dilantik


MANADO - Kita tahu, banyak perempuan berkiprah dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Padahal UMKM boleh dikatakan merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yakni menyumbang PDB hingga 60,34 persen (BPS, 2019). Sektor UMKM dan koperasi mampu menjadi penyangga sistem perekonomian nasional dalam menghadapi resesi ekonomi global, seperti yang terjadi pada 1998 lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PETAHANA Sulut Widya Masengi, ST, M. Ars. 

Menurutnya, Peran perempuan di sektor UMKM pada umumnya terkait dengan bidang perdagangan dan industri pengolahan, seperti warung makan, took kelontong, pengolahan makanan, industri 

kerajinan, dan lain-lain. Bidang ini digeluti karena keleluasaannya untuk dilakukan di rumah, sehingga tidak melupakan perannya sebagai ibu rumah tangga. Akan tetapi, pengembangan UMKM dalam konteks ini harus diletakkan sebagai usaha peningkatan produktivitas sektor publik.

"Ironisnya mayoritas perempuan pelaku UMKM memiliki keterbatasan modal, selain adanya tanggung jawab ganda. Kami menghadapi kesulitan dalam mendapatkan 

akses pengembangan keterampilan, pengembangan produk, manajemen keuangan, tata kelola perusahaan, dan pemasaran.

Perempuan pengusaha relatif lebih tangguh dalam menghadapi dinamika bisnis," kata Widya sapaan akrab Ketua Petahana ini.

Meski demikian ia mengakui jika ada kendala pada perempuan sehingga kurang berkembang secara signifikan.

"Para perempuan pengusaha pada umumnya minim akses terhadap informasi atau keterampilan, minim akses penguatan keuangan, kurang percaya diri, kurang bisa

mengakses modal maupun kesempatan untuk mendapatkan pembinaan keterampilan, seperti pengembangan produk, manajemen keuangan, tata kelola perusahaan, dan pemasaran. Disinilah perlu adanya peningkatan kapasitas manajerial berbasis gender, apalagi sebenarnya UMKM diIndonesia banyak yang justru digerakkan oleh perempuan," jelasnya.

Kami, "PETAHANA" (Perempuan Tangguh Penggiat Ketahanan Ekonomi Keluarga) hadir untuk solusi. Terbentuk sejak 12 September 2020 dengan jumlah anggota sebanyak 100 pedagang UMKM yang tersebar di Sulawesi Utara dengan visi meningkatnya kualitas, kuantitas dan kapabilitas Perempuan yang berusaha melalui UMKM sebagai pejuang Ketahanan Ekonomi Keluarga khususnya dan Ekonomi Negara pada umumnya. Dengan Misi meningkatkan UMKM melalui Pemberdayaan Perempuan dalam sistem ekonomi rumah tangga sebagai bagian integral dari Peningkatan Ekonomi Daerah. 

"Besok kami akan melaksanakan Pelantikan Pengurus PETAHANA SULUT Periode 2021-2024, 

sekaligus pelaksanaan Seminar dan Mini Bazar di Pemprov Sulut," pungkas Widya.(man)