JurnalManado - Terkait vaksin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) Astraszeneca yang memberhentikan sementara vaksin covid 19 atas dikeluarkan surat dari DinkesDa Sulut.
Menurut Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, surat yang dikeluarkan oleh DinkesDa merupakan bentuk kehati-hatian yang tinggi dari Dinas Kesehatan Daerah (DinkesDa) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Jadi selama tanggal 4 Maret sampai tanggal 26 Maret 2021 kita menyuntik itu pada 5209 orang. Dari jumlah tersebut, di Eben Heazer di klinik pertama, ada 339 orang.
Yang melapor keluhan 30 orang.
Di rumah sakit cita waya 330 orang, yang melapor ada keluhan 42 orang.
Klinik pratama 256, melapor 22 orang.
Khodam Xlll Merdeka 27 orang yang melapor 7 orang.
Di pos Wilayah Kota Manado 4012 orang, yang melapor 257.
Jadi yang melapor itu total ada 358.
Inilah kehati-hatian dari kadis, jadi maksudnya sementara ditunda.
Tapi, wajar kita harus hati-hati. Jangan sampai sudah ada masalah baru kita jadi ribut. Jadi lebih baik kita hati-hati agar supaya masyarakat kita benar-benar terlindungi," tegas Dondokambey kepada sejumlah wartawan usai rapat paripurna DPRD Sulut Senin (29/3/2021).
Hasil evaluasi, yang dirawat itu cuma 4 orang. Ada sesak nafas dan nyeri dada. Sekarang ada di rumah sakit mmc sama dipo.
Mereka penyelenggara yang mengevaluasi setelah penyuntikan. Mereka lagi mengidentifikasi ternyata hasilnya tidak ada permasalahan.
Dari 358 orang itu semua sudah sembuh, tinggal empat orang karena ada reaksi panas.
Hasil evaluasi semuanya tidak ada masalah. Mungkin besok kita mulai lakukan lagi penyuntikan. Kalau untuk tahap ini kita tinggal pakai Astrazeneca sinovac.
Tahap dua, yang masuk dikirim oleh pemerintah pusat ke sulawesi utara untuk gelombang kedua ini sudah astrazeneca.
Tidak ada lagi sinovac. Sinovac untuk penyuntikan tahap keduanya.(tino)