Iklan

March 8, 2021, 13:22 WIB
Last Updated 2021-03-08T21:22:20Z
Politik

Herol Kaawoan : Command Center Harus Berfungsi Sebagai Koordinasi, Monitor dan Mengontrol serta Meeting


JurnalManado - Anggota Komisi l Dewan perwakilan rakyat daerah  (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Herol Kaawoan dalam rapat Komisi l dengan Dinas Komunikasi dan Informasi. Rapat yang di gelar Senin (8/3/2021). 

Dalam RDP tersebut mengundang reaksi kritis menyasar program 'Command Center' Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut). Penerapannya dinilai tidak sesuai dengan standar yang seharusnya. Keberadaannya masih jauh dari segi kelayakan.

Ia mengungkapkan, semestinya definisi dari Command Center adalah sebuah lokasi yang lengkap dengan infrastruktur yang diperlukan.

 "Dimana seorang direktur bersama-sama dengan tim untuk melakukan meeting, mengambil keputusan menugaskan, mengkoordinasi, memonitor dan mengontrol seluruh tindakan yang diperlukan," jelas politisi Partai Gerindra ini, kepada JurnalManado.com  Senin (8/3/2021), usai hearing.

Sementara menurut legislator daerah pemilihan (dapil) Tomohon - Minahasa, yang dijelaskan pihak Kominfo justru sangat minim fungsi. 

Command Center hanya melakukan meeting zoom. "Yang saya tanyakan kan, kegiatan tahun 2020 pengembangan command center sejauh mana. 

Bagaimana perkembangan Command Center. Program apa saja yang sudah terintegrasi dengan Command Center. Aplikasi apa saja yang bisa dijangkau oleh smartphone. Kalau bisa didemokan, tapi dari kominfo bilang belum ada aplikasi yang bisa didemokan," tegas politisi Gerindra.

Menurutnya, kalau berbicara command center, semuanya sudah terintegrasi. Seperti beberapa daerah di Indonesia yang telah berhasil melakukannya. 

"Yang paling bagus command center kan, Jawa Timur, DKI Jakarta, Surabaya dan Bandung Jawa Barat. Kalau di sana bila ada banjir sudah standby di Command Center. Kemudian disampaikan, siaga satu, siaga dua, sudah diinfokan ke masyarakat sebelum adanya korban. Begitu fungsi command center," ungkap Herol.

Baginya, khusus yang ada di Sulut, belum layak disebut command center. Fungsinya masih sangat jauh tertinggal dari yang lain. "Kalau saya mau berikan nilai untuk Sulut itu nilainya 5. 

Masih banyak yang belum dikembangkan harus berinovasi lebih. Perlu mengintegrasi. Saya Gerindra partai pengusung kedua untuk OD-SK (Olly Dondokambey dan Steven Kandouw).

 Tapi kita bukan berarti tidak mengkritik secara positif demi kemajuan Sulut ke depan," tuturnya. (tino)