Iklan

March 8, 2021, 23:11 WIB
Last Updated 2021-03-09T07:11:23Z
Politik

Komisi III Bakal Panggil Pengembang Perum GPI


JurnalManado - Anggota Dewan Sulawesi Utara (Sulut) Hi Amir Liputo mengatakan, pekan depan Komisi lll akan memanggil pengembang perumahan terbesar di Indonesia Gria paniki indah (GPI) tldalam waktu dekat ini.


Pemanggilan pengembang di Dewan Sulut Komisi lll, karena beberapa waktu lalu pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait jalan rusak di perumahan gria paniki indah (GPI).


“Kami akan memanggil pihak pengembang GPI untuk duduk bersama mencari solusi bagi akses jalan di Perumahan GPI yang dikeluhkan masyarakat hampir semua rusak berat,” ungkap Liputo. 

Kepada JurnalManado.com Selasa (9/3/2021). 


“Kita akan panggil pengembangnya, dan mempertayakan soal keluhan masyarakat ini. Jangan sampai ada saling lempar tanggung jawab. Jika memang itu sudah diserahkan kepada pemerintah tentu pemerintah punya kewajiban untuk membangun, ini harus dilaksanakan. Tapi kita dengar dulu apa yang akan disampaikan pihak pengembang nantinya,” ucap Liputo.


Liputo mengakui, ada dua persoalan yang dihadapi seluruh pengembang perumahan di Sulawesi Utara, khususnya di Kota Manad. Yakni Fasilitas Umum (Fatsum) dan Fasilitas Khusus (Fatsus).


“Jangan lupa, izin itu bisa keluar karena mereka mempunyai dua kewajiban yang harus mereka laksanakan, yaitu mampu menyiapkan Fasilitas Umum, dan Fasilitas Khusus. Saya kira kalau akses ke GPI yang menjadi kewajiban pemerintah sudah buat. Maka jalan-jalan di GPI, selama belum diserahkan kepada pemerintah, itu menjadi tanggung jawab pengembang.  Tapi jika sudah diserahkan kepada pemerintah maka pemerintah bisa bangun karena itu jadi aset pemerintah,” ungkap Liputo.


“Kalau perum perum subsidi memang itu kewenangan pemerintah. Nah kita akan pilah mana yang menjadi perum subsidi dan mana bukan. Kami komisi III akan dorong itu,” tegas dia lagi. 

Diketahui, GPI Mapanget tak hanya menjadi kawasan perumahan terbesar di Sulut tapi juga di Indonesia. 


Ada sekitar tujuh ribu rumah dibangun, baik yang regular maupun subsidi pemerintah. Dari pantauan, akses jalan di GPI hampir semua rusak dan belum dibuat/diperbaiki oleh siapapun yang berkewenangan. (tino)