Iklan

August 29, 2021, 04:13 WIB
Last Updated 2021-08-30T08:26:12Z
Dinamika

Aplikasi Srikandi Dorong Sinergitas Pemerintahan Pusat Hingga Daerah


Jurnal Manado - Dinas Perpustakaan Prov. Sulut menggelar Bimbingan Teknis Berbasis Aplikasi e - Arsip Terintegrasi (Srikandi Adalah Sistim Informasi Kearsipan Dinamis).


Kegiatan dilaksanakan, Rabu (25/08/2021) hingga Kamis (26/08/2021), di Ruang Command Centre Kantor Gubernur itu dihadiri langsung oleh Direktur Kearsipan, DR. Muhammad Sumitro, SH,MAP, Assisten III Umum Sekda Asiano Kawatu, SE, MSi.



Kepala Dinas Jani N Lukas SPi MSi mengatakan, kegiatan kearsipan sangat penting mengingat arsip merupakan landasan penting dalam merumuskan kebijakan dengan cepat serta menjadi dokumentasi kekayaan negara. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang kearsipan oleh lembaga negara dan pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam undang - undang 43 Tahun 2009 tentang kearsipan dan peraturan presiden nomor 95 tahun 2018 tentang sistim pemerintah berbasis elektronik serta keputusan MenPan RB no 679 tahun 2020 berbasis elektronik serta keputusan MenPan RB no 679 tahun 2020 tentang aplikasi umum bidang kearsipan dinamis, pemanfaatan teknologi dalam pengolahan arsip dinamis merupakan suatu keharusan.


Perlu diketahui arsip nasional RI telah menginisiasi terbentuknya aplikasi Sistim Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) dalam pengelolaan arsip dinamis bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan administrasi pemerintahan didaerah dan penyelenggaraan kearsipan terpadu dan terintegrasi baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.


Aplikasi srikandi merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian MenPan RB dan Kementrian Kominfo Badan Siber dan Sandi Negara serta Arsip Nasional RI.

Srikandi bersifat to government bisa dimanfaatkan oleh instansi pusat maupun daerah dalam aplikasi srikandi setiap informasi berbasis analog dan digital dapat terekam dengan baik sehingga nantinya akan menjadi bukti akuntabilitas dan memori kolektif bangsa.

Sistim informasi yang terintegrasi seperti ini memastikan instansi pemerintah disetiap jenjang tidak perlu lagi membangun sendiri - sendiri sistim kearsipannya.

"Saat ini kita sedang melakukan inovasi sehingga pengelolaan arsip lebih profesional dan berdaya saing," kata Lukas.

(man)