Iklan

August 18, 2021, 06:50 WIB
Last Updated 2021-09-07T10:29:29Z
KesehatanUtama

"Jakas" Wartawan Penyintas Pertama di Sulut Donor Plasma Konvalesen Setelah Sembuh Dari Covid - 19

Jurnal Manado - Virus Covid - 19 sangat mempengaruhi semua elemen tak terkecuali dalam kehidupan sehari - hari. Berjalannya waktu, gaya hidup kita mulai bergeser. Awalnya kita bebas berekspresi tanpa harus ada larangan tapi saat ini segala sesuatu harus dilakukan dengan protokol kesehatan demi meghindari virus yang mematikan.

Ilmu kedokteran pun terus merumuskan metode bagaimana memberantas virus dan bagaimana cara agar tubuh kebal dengan serangan virus yang setahun pandemi Covid-19 berlangsung, jumlah terinfeksi virus corona terus bertambah setiap hari. Meski banyak pasien Covid-19 sembuh, tapi sejauh ini belum ada obat khusus untuk mengobati orang yang terinfeksi virus corona. Salah satu metode pengobatan yang efektif adalah dengan terapi dari donor darah plasma konvalesen.
Dimana plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi. Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona.

Karena dari hasil analisa para ahli bahwa terapi plasma konvalesen berpijak pada pemahaman bahwa seorang penyintas infeksi, setelah sembuh akan membentuk antibodi dalam tubuhnya.

Terapi plasma konvalesen dalam hal Covid-19, acuannya adalah penyintas penyakit itu diharapkan sudah membentuk antibodi. Plasma penyintas Covid-19 itu kemudian diberikan kepada orang lain yang sedang menghadapi infeksi virus corona. Harapannya, antibodi yang diberikan melalui plasma ini tadi, membantu untuk melawan infeksi yang sedang berjalan. Dalam pengertian terapi plasma konvalesen bisa dipahami sebagai transfer antibodi antara penyintas suatu infeksi kepada orang yang sedang menghadapi infeksi.
Terapi plasma konvalesen diberikan dengan cara mengambil plasma darah yang mengandung antibodi dari donor, kemudian ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan. 
Siapakah pendonor yang rela mendonorkan plasma konvalesen di Sulawesi Utara?".

Berdasarkan informasi masih sangat minim orang yang berdonor plasma konvalesen. Ditengah sulitnya mencari pendonor, adalah Janni Kasenda yang seorang wartawan rela melakukan hal tersebut. 

"Iya, saya tergerak untuk membantu para penderita yang saat ini membutuhkan plasma konvalesen," ujar Kasenda yang keseharian beraktifitas sebagai wartawan di Sulut ini, usai berdonor di ruang Donor Darah RSUP Prof Kandou Manado.

Jakas terpanggil karena ingin membantu sesama yang sedang dalam perawatan penyembuhan covid - 19. 


"Awalnya bung Taufik Tumbelaka, Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada di Manado atau KAGAMA Manado yang memberitahu saya bahwa ada pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen. Tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan," ungkap Kasenda yang dikalangan wartawan akrab disapa Jakas. 

Diceritakannya bahwa awal akan melakukan tranfusi perasaan bercampur aduk karena ini hal yang pertama dilakukannya meski melewati proses pemeriksaan dulu sebelum dilakukan donor.
"Ada perasaan takut tapi karena tekad ingin membantu sesama, ketakutan itu hilang dengan sendirinya,"ujarnya.


Wartawan yang keseharian meliput di Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) ini pun mengajak para penyintas untuk dapat membantu para pasien Covid-19 yang saat ini sedang berjuang. 


"Ini Plasma ku, Setetes Plasma penyintas dapat menyembuhkan yg terpapar Covid-19. Kiranya kita para penyintas dapat membantu yang membutuhkan agar mereka sehat kembali. Ayo para penyintas, kita berbagi plasma kita yang saat ini mereka sedang berjuang keluar dari sakit yang melilit para pasien/penderita yang terpapar Covid-19. Tuhan pasti akan membalas dengan berkat dan kesehata pada kita," pesannya. 


Sementara itu, Ketua KAGAMA Manado, Taufik M Tumbelaka mengatakan dari data yang dimilikinya, Janni Kasenda merupakan wartawan penyintas pertama di Sulut yang melakukan donor plasma konvalesen. 


"Sampai saat ini belum ada informasi yang mengemuka terkait wartawan penyintas berdonor plasma konvalesen. Mungkin sudah ada, tapi belum terekspose, diharapkan bermunculan orang seperti Janni Kasenda yang berkenan melakukan donor plasma demi kemanusian, Bung Janni layak ditiru bagi penyintas lainnya. Ayo kita bikin gerakan kemanusiaan" tutur Tumbelaka. 



(man)