JurnalManado - Dampak Kelangkaan solar yang mengakibatkan antrian panjang di sejumlah SPBU di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hal ini menjadi perhatian serius Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara.
Melalui rapat gabungan Komisi ll dan lll dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Perramina, Hiswana migas serta organisasi ALFI, RDP di gelar Selasa (19/10), di ruang rapat serba guna kantor DPRD Sulut.
Rapat di pimpin Ketua Komisi II, Cindy Wurangian, dengan menghasilkan beberapa kesimpulan yang salah satu point pada kesimpulan tersebut, pihak pertamina sendiri harus menjamin tidak akan ada lagi antrian di SPBU.
Penyampaian ini disampaikan sales manajer Pertamina di Manado, Tito Rivanto saat rapat gabungan. dan, pihaknya meminta waktu selama 7 harus tidak ada kelangkaan solar dan antrian panjang.
Sementara itu Anggota Komisi ll Herry Rotinsulu (Hero) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus tegas dan membentuk tim untuk mengecek langsung di lapangan.
Hal ini harus di lakukan pihak PT Pertamina harus transparansi soal data serta berapa jatah kuota solar untuk Sulut sendiri.
Usulan politisi PDIP Sulut ini, akhirnya masuk dalam rekomendasi membentuk tim dan mengecek langsung di lapangan.
Hadir pada RDP antara lain personil Komisi I hingga Komisi IV antara lain, Cindy Wurangian, Berty Kapojos, Amir Liputo, Agustine Kambey, Sandra Rondonuwu, Herry Rotinsulu, Jems Tuuk, Nick Lomban, Fabian Kaloh, Inggried Sondakh, Sherly Tjanggulung, Ivan Lumentut dan Sjenny Kalangi. (tino)