Iklan

October 5, 2021, 18:05 WIB
Last Updated 2021-10-06T01:05:44Z
KesehatanUtama

Genjot Vaksinasi Sulut Turun Level PPKM


 Jurnal Manado - Evaluasi penurunan Level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kini ditentukan, salah satunya oleh cakupan vaksinasi.


Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Sulawesi Utara (Sulut) dr Steaven Dandel, mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Keterangan Pers mengenai perkembangan PPKM terkini, Senin (13/9/2021) lalu, secara virtual.


“Meneruskan informasi terbaru bahwa level PPKM akan disesuaikan dengan capaian vaksinasi,” ujar Dandel, Selasa (5/10/2021).


Dijelaskan Dandel, pemerintah terus melakukan persiapan proses transisi dari pandemi ke endemi.


Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan terus mengakselerasi laju vaksinasi di seluruh daerah di tanah air.


Sulawesi Utara (Sulut) sendiri kini berada pada level 2 PPKM dengan capaian vaksinasi sebanyak 1.566.717 dosis untuk dosis I, II dan III.


Adapun Pemerintah Sulut menargetkan vaksinasi COVID-19 pada 2.080.685 warga.


“Kami melakukan percepatan cakupan vaksin agar bisa cepat di atas 70 persen dan Lansia 60 persen. Manajemen vaksinasi masal cukup membantu mempercepat capaian,” ujar Dandel.


Sebelumnya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan, untuk bisa turun dari Level 3 ke Level 2, cakupan vaksinasi dosis pertama daerah tersebut harus mencapai 50% dan cakupan vaksinasi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) harus mencapai 40%.


Sedangkan untuk bisa turun dari Level 2 ke Level 1, cakupan vaksinasi dosis pertama harus mencapai 70% dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60%.

Ia menyampaikan, pencapaian target cakupan vaksinasi tersebut sangat penting karena vaksinasi telah terbukti menekan risiko keparahan dan kematian jika terpapar COVID-19, terutama bagi para lansia.


Selain meningkatkan cakupan vaksinasi, pemerintah juga terus meningkatkan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) termasuk penanganan isolasi terpusat (isoter) yang optimal sebagai bagian dari strategi transisi dari pandemi ke endemi.


Strategi lainnya adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) yang tinggi didukung oleh implementasi skrining menggunakan aplikasi PeduliLindungi.(*)