Jurnal Manado - Atlet taekwondo Sulawesi Utara Hizkia Lesar harus puas dengan raihan medali perunggu di PON XX Papua.
Hizkia yang bermain di nomor Kyorugi kelas 63 kg putra menyerah dari atlet Jawa Timur Alfian Dzulfikar di semifinal GOR Politeknik, Kota Jayapura, Jumat (01/10/2021) siang.
Sebelum ke semifinal, Hizkia sempat mengalakan atlet Jabar Muhammad Adam Rosid Nurishan di perdelapan final.
Perolehan medali perunggu yang diraih Hizkia diikuti Minarty Palangda lewat cabang Muaythai di hari yang sama di GOR STT GIDI, Kabupaten Jayapura.
Minarty dapat medali perunggu setelah kalah dari atlet Banten di kelas 51 kg.
“Kita bersyukur saja dari hasil capaian perunggu hasil sumbangan Minarty. Namun masih ada kesempatan dari 3 atlet yang sudah pastikan diri ke final. Hal terburuk medali perak sudah ditangan,” ujar Hendra Massie, Manager Tim Muaythai Sulut.
Sementara Pelatih tim taekwondo Sulut Ferry Inkiriwang tak berkecil hati dari hasil pertandingan semifinal.
“Latihan sedikit terkendala karena pandemi covid. Hizkia hanya mendominsi latihan fisik saja,” kata Inkiriwang.
Dari capaian cabor tekwondo dan muaythai, perolehan medali sementara PON XX Papua yang diraih Provinsi Sulut yakni 2 medali perunggu. Sementara, emas dan perak belum tercapai.
(*)