Iklan

December 9, 2021, 13:40 WIB
Last Updated 2021-12-09T21:40:42Z
Kesehatan

Perketat Prokes dan Vaksinasi, Ekonomi Menggeliat


Jurnal Manado - Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi kehidupan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dimana 50% diantaranya mengalami kesulitan keuangan. Keterbatasan lapangan pekerjaan karena kegiatan bisnis yang lesu akibat dari kebijakan Pembatasan Sosial, menyebabkan berkurangnya pemasukan rumah tangga, disaat harga berbagai kebutuhan sehari-hari cenderung meningkat.



Akses untuk mendapatkan layanan dasar sosial juga semakin sulit di saat pandemi, sehingga masyarakat kesulitan untuk memperoleh pangan berkualitas untuk gizi yang layak, layanan kesehatan, dan pendidikan bagi anak. 


Sejauh ini, Indonesia belum mampu mengendalikan pandemi COVID-19. Sejak diumumkan kasus COVID-19 pertama pada Maret 2020, jumlah kasus harian yang dilaporkan terus meningkat sepanjang 2020 hingga 2021. Dari kondisi terkini, secara kasat mata dapat terlihat bahwa kondisi kehidupan masyarakat Indonesia belum pulih sepenuhnya seperti masa-masa sebelum pandemi. 


Banyak indikator pertumbuhan dan kesejahteraan terjadinya penurunan.

Namun tak bisa dipungkiri berbagai upaya pemerintah dari pusat hingga kedaerah melakukan langkah - langkah menuju kebangkitan.

Alhasil tak bisa dipungkiri lambat namun pasti pertumbuhan ekonomi mulai terlihat.

Salah satunya daerah Sulawesi Utara.

Indikator terlihat jelas berdasarkan data statistik yang dikeluarkan BPS Sulut.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut pada Kamis (5/8/2021) mencatat data ekonomi Sulut pada triwulan II-2021 tumbuh 8,49 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pencapaian ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesia triwulan II-2021 sebesar 7,07 persen (yoy).

Sebelumnya, ekonomi Sulut tumbuh 1,87 persen pada triwulan I-2021. Sementara pada triwulan II-2020, ekonomi Sulut harus mengalami kontraksi hingga minus 3,84 persen.


Dari sisi produksi, hampir seluruh lapangan usaha di Sulut mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II-2021 dengan pertumbuhan paling signifikan dialami oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, yakni sebesar 70,62 persen.


Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran pembentukan modal tetap bruto yakni sebesar 14,76 persen.


Struktur ekonomi Sulut triwulan II-2021 didominasi oleh lima lapangan usaha, berturut-turut yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 20,87 persen; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 13,26 persen; konstruksi 11,88 persen; industri pengolahan 9,97 persen; dan transportasi dan pergudangan 8,62 persen.


Kemudian dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 41,77 persen, kemudian pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 33,87 persen, serta ekspor barang dan jasa sebesar 26,42 persen.

Di bawah Kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, kendati di era pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara mampu terbang tinggi melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Apa yang menjadi rahasia dari semua tindakan yang dilakukan seorang Olly hingga sulut mampu berjalan ditengah pandemi.

Langkah jitu penanganan covid yang dilakukan adalah membuka Rumah Isolasi yang sebelumnya dalam kondisi stand bye. Misalnya, Balai Diklat Maumbi dengan kapasitas 250 bed, Pusat Krisis Kesehatan yang berkapasitas 30 bed dan ditambah di Asrama Haji sebesar 150 bed.


Gubernur juga telah menginstruksikan kepada Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Sulut untuk membuka tempat isolasi di kabupaten/kota masing-masing dengan kapasitas 200 bed per daerah dan itu dijalankan dengan sinergitas yang baik. Rumah sakit telah diperintahkan untuk mengkonversi sebagian bed rawat inap biasa sebesar 30 persen menjadi tempat perawatan kasus Covid-19.

Para penyuplai oksigen medis maupun industri yang ada di Provinsi Sulut telah diperintahkan untuk menyiagakan dan memprioritaskan peruntukkan oksigennya bagi perawatan pasien Covid-19.

Semua fasilitas umum wajib menyediakan kebutuhan prokes dan alat pendeteksi suhu tubuh dan wajib menjalankan protokol kesehatan jika melanggar sanksinya sangat berat.

Pusat perbelanjaan dan kuliner sempat juga dilakukan penutupan yang kemudian segelah berangsur membaik diperbolehkan buka kembali dengan aturan yang berlaku. Himbauan yang terus menerus kepada masyarakat dan akhirnya yang utama adalah kesadaran yang tinggi masyarakat itu sendiri dalam menjalankan protokol kesehatan merupakan kunci dari segala - galanya.

Alhasil hingga saat ini kasus covid - 19 di sulawesi utara dipastikan turun.

"Saat ini covid di sulut mulai menurun tapi kita tetap waspada, jangan lengah dan tetap jalankan protokol kesehatan. Ingat, jangan lengah, apalagi saat ini kita akan menghadapi perayaan natal dan tahun baru,"kata orang nomor satu di sulut.

Selain itu, target vaksinasi di sulut sudah mencapai 70 persen sesuai target nasional namun Olly mempunyai harapan hingga tutup tahun 2021 vaksinasi di sulut sudah 80 persen.

Semua elemen di genjot dengan cara setiap ASN wajib membawa keluarganya atau orang terdekat minimal 10 orang untuk diajak vaksin.

Pun yang lebih ketat lagi saat memasuki bandara sam ratulangi, diwajibkan melakukan rapid antigen.

"Ini kita perketat tidak boleh masuk jika tidak antigen,"katanya.

Hasilnya, dengan perketat prokes dan vaksinasi, berbagai sektor mulai menggeliat dan bahkan ekonomi sulut tumbuh.

"Semua karena kesadaran masyarakat sulawesi utara,"tandasnya.(man)