Jurnal Manado - Setelah sukses memberikan pemahaman teori pada kegiatan Bimbingan Teknis yang mengangkat tema Sistem dan Teknis Pengereman Pada Kendaraan Bertonase Besar di Provinsi Sulawesi Utara, hari ini Sabtu (27/03/2022), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXII Sulut langsung membawa para peserta ke Terminal Liwas guna mempraktekan apa yang didapatkan pada bimtek kemarin (red - Jumat).
Dari pantauan jurnal Manado. com, Investigator Komisi Nasional Keselamatan transportasi (KNKT), Ahmad Wildan bersama Kepala BPTD Wilayah XXII Sulut, Renhard Ronald, S.SIT, M.T mengajarkan kepada para pengemudi dan teknisi cara mengontrol kendaraan yang layak jalan. Bagaimana mengetahui semua kerusakan di kendaraan dengan pengecekan kondisi awal sebelum jalan. Bagaimana cara mengukur antara tromol dan kanvas rem, pun terkait angin pada rem,. Sehingga pengemudi memahami hal demikian.
"Kita mempraktekkan kendaraan yang full rem airbreak dan kendaran yang air over hedrolik brek. Dan saya tunjukkan apa yang menyebabkan kendaraan celaka yaitu adanya kebocoran, adanya brek valve yang tidak bekerja dan lainnya. Saya tunjukkan apa yang harus dikerjakan sebelum beroperasi sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan, "jelas Wildan.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para pengemudi dan mekanik karena pro aktif dalam praktek tadi.
"Pengemudi dan teknisi interkasinya bagus apalagi banyak pertanyaan saat praktek tadi artinya mereka semangat ingin tahu,"katanya.
Sementara perwakilan Managemen PT. Elnusa Petrofin Maulana Nurhadi pada closing statman memberikan apresiasi kepada pihak BPTD Wilayah XXII Sulut yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat.
"Kegiatan praktek lapangan merupakan kegiatan yang kami terima sangat positif apalagi dari kami banyak sopir mendapatkan ilmu yang baru
Ilmu yang sangat bermanfaat.
"Usul kalau boleh kegiatan ini dilaksanakan secara kontinue sehingga yang belum dapat bimtek bisa dapat giliran, " katanya.
Wildan juga mengingatkan tiga kunci keselamatan yaitu pastikan orang yang menangani kendaraan atau mekanik itu kompeten, termasuk pengemudi yang harus paham kendaraaan bukan hanya sekedar punya SIM B. Disiplin, waktu kerja dipatuhi dan lakukan sesuai prosedur, baik pengemudi dan mekanik. Terakhir jujur, kalau tidak tau harus ngomong, pengemudi kalau disuruh bawa mobil dan tidak tau harus bicara jujur.
Avander moris dari salah seorang pengemudi mengatakan banyak kesan danbanyak pelajaran, yang dapat di ambil
"Mudah - mudahan saya bisa implementasikan ilmu yang didapatdidapat, " katanya.
Sementara Kepala Jasaraharja Manado Pahlevi. B, S mengatakan pelaksanaan bimtek dan praktek langsung dilapangan dengan tenaga yang kompeten dilapangan sehingga tidak sia - sia. Begitu juga apresiasi kepada kepala BPTD yang melaksanakan kegiatan ini yang bertujuan menekan angka kecelakaan berlalulintas,
Kata Pahlevi, setiap kecelakaan dampaknya pada kemiskinan sehingga Jasaraharja berusaha melakukan pendampingan dengan membantu korban lakalantas.
"Anak - anak korban diberikan beasiswa agar bisa, lanjut sekolah, coba memberikan bantuan sehingga bisa membuka usaha. Seperti itu bentuk kepedulian, " jelasnya.
Diakhir kegiatan Kabalai Renhard Ronald, S.SIT, M.T memberikan apresiasi kepada peserta yang tetap semangat mengikuti kegiatan, ini sampai selesai.
"Begitu juga kepada pemateri yang memberikan ilmu kepada kita semua, Kita bersinergi melaksanakan acara ini, "
Renhard juga mengatakan kegiatan akan berlanjut.
"Rencana slesai lebaran kita akan melaksanakan kegiatan seperti inidi pelabuhan konteiner dengan pengemudi langsung," ujar Kabalai
Pada akhir Renhard mengajak komitmen bersama untuk menjadikan keselamatan yang utama
"Dengan berkomitmen keselamatan yang utama makan banyak nyawa yang terselamatkan," pungkas orang nomor satu di BPTD Wilayah XXII Sulut ini sekaligus menutup semua rangkaian kegiatan.(lipsus)