Pemilihan Orang nomor satu di Universitas Sam Ratulangi(Unsrat)Manado menjadi ajang pembuktian kehormatan para Dosen khusus nya Senator yang memiliki hak suara dalam proses pemilihan rektor. meskipun aroma politik cukup kuat namun integritas dosen harus tetap di jaga karena itu jauh lebih penting dari segala hal terkait pilrek, senator universitas itu jabatan terhormat walaupun tdk dihargai secara materi tetapi mempunyai nilai moral yang terhormat dan jangan mau dipermainkan oleh kepentingan sesaat yang dapat merusak kehormatan sebagai seorang pendidik, itu yg seharusnya jadi cerminan bagi para senator di proses pilrek, apalagi menjelang hari hari besar keagamaan, minggu sengsara, Jumat Agung, paskah dan setelah paskah, sekiranya tdk ada pilatus yang mencuci tangan dari kesalahan, petrus yang melakukan penyangkalan dan judas yang menjual kehormatan dan membuang 30 keping perak dan berakhir dengan gantung diri. diharapkan tdk ada senator Unsrat yg menjual harga diri saat pilrek. kemajuan perguruan tinggi terbesar di Sulawesi Utara ini, akan ditentukan lewat pesta demokrasi pemilihan rektor yang saat ini agendanya memasuki tahap penyaringan. jadikan agenda pilrek sebagai ajang seleksi pemimpin berkualitas yang berpotensi menjadikan Unsrat maju dan berdaya saing sejajar dengan perguruan tinggi maju lainnya baik ditingkat nasional maupun internasional. banyak pemerhati pendidikan dan umummya masyarakat Sulut percaya, para senator Unsrat yang terhormat tdk akan terpengaruh dengan kekuatan politik tertentu ataupun tawaran uang dan jabatan untuk menghalalkan terpilihnya figur yang tidak berpengalaman dan tidak berpotensi memajukan Unsrat yang sangat dicintai seluruh masyarakat Sulawesi Utara. ada enam calon rektor yang terjaring oleh panitia pemilihan rektor. biarlah proses nya berjalan sesuai hati nurani para pemegang hak suara. pasalnya 72 anggota senat merupakan orang orang hebat dibidangnya masing-masing dan pasti mampu memilih figur yang tepat untuk menjadi pemimpin Unsrat periode 2022-2026.
(Winsi Karwur)