Iklan

May 11, 2022, 03:03 WIB
Last Updated 2022-05-11T10:03:13Z
Mitra

Kabupaten Mitra Belum Ditemukan Kasus Hepatitis Akut, Kadis Ratuliu Minta Warga Waspada dan Ketahui Gejala


Jurnal,Mitra - Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) diketahui belum ditemukan Kasus hepatitis akut, hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan dr Helny Ratuliu.


Dijelaskannya kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meningkat di Indonesia."untuk di mitra belum ada kasus, kamipun tetap melakukan antisipasi dengan melakukan sosialisasi kepada warga untuk mengetahui dan mengenali gejala awal hepatitis akut,"terang Ratuliu rabu 11/5/22.


Dinas Kesehatan melalui Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) menghimbau kepada warga untuk waspada terhadap hepatitis akut."Jika ditemukan adanya gejala seperti 

gejala awal hepatitis akut misterius adalah gangguan gastrointestinal yaitu mual, muntah, diare berat, demam ringan serta gejala bisa lanjut dengan, air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB putih pucat, kulit dan mata kuning, gangguan pembekuan darah, kejang dan penurunan kesadaran,"ungkap Ratuliu.


Dirinya juga menyarankan agar orang tua mencegah hepatitis akut misterius pada anak harus melakukan Pencegahan risiko infeksi."meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan dengan langkah awal yang bisa orangtua lakukan yaitu Rutin cuci tangan dengan sabun, Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, Tidak bergantian alat makan dengan orang lain, Hindari kontak dengan orang sakit, Mencaga kebersihan rumah dan lingkungan serta Kurangi mobilitas, Gunakan masker jika bepergian, Jaga jarak dengan orang lain dan Hindari keramaian atau kerumunan,"sarannya.


Untuk itu Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal."Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan infeksi hepatitis sudah sangat berat, jika tidak kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,"pungkas Ratuliu.(hak)