Jurnal,Mitra - Adanya bantuan Perpustakaan Nasional (Perpunas) yang digelontorkan bagi daerah langsung mendapat sambutan hangat pemerintah daerah, termasuk didalamnya Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra)
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Minahasa Tenggara, Royke Lumingas didampingi Sekretaris Dedi Siwi mengaku pihaknya telah mengajukan proposal seperti yang dimintakan.
"Melalui pak Wakil Bupati Joke Legi sudah membuat proposal dan dimasukkan ke pusat. Namun ada persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama lahan, dimana hukum tua Tombatu Dua Barat kecamatan Tombatu Barat sudah mempersiapkan lahan tersebut. Hanya saja dari Perpunas meminta lahan hibah dan harus bersertifikat. Syarat selanjutnya yakni harus ada Data Enginering Detail (DED), kemudian sudah membuat perencanaan, RAB dan terakhir harus dianggarkan dalam APBD," sebut Lumingas.
Lanjut Lumingas, untuk kepastian anggaran tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam hal ini, Bupati dan Sekda agar dapat dianggarkan untuk lahan tersebut.
"Setelah kami berkoordinasi, tahun depan informasi akan dianggarkan. Kenapa tahun ini belum dianggarkan, itu karena ada kendala terutama persyaratan DED. Sebab biaya penunjang tersebut kalau dihitung jumlahnya sekira 200 juta. Itulah data pendukung yang harus dipenuhi namun terkendala," terangnya sembari mengaku pihaknya akan terus berupaya memperjuangkan hal tersebut.
Selain itu, menurut mantan Kabag Kadis PMD dan KB ini, ada juga proposal pengadaan kendaraan operasional perpustakaan. Lumingas menyebut kemungkinan besar pihaknya akan dapat kendaraan operasional tersebut, namun pihaknya tinggal menunggu pemberitahuan dari pihak Perpustakaan Nasional (Perpunas).
"Untuk kendaraan operasional, proposal sudah diberikan langsung ke kepala perpustakaan nasional oleh pak wakil bupati," imbuhnya.
Tak hanya pengadaan lahan dan mobil operasional, pihaknya juga tutur Lumingas akan menyiapkan program Program Digitalisasi Informasi Perpustakaan (PDIP) berbentuk aplikasi Inslide yang bisa diakses melalui Google Side.
"Karena diakui minat baca konvensional saat ini agak menurun, mungkin pengaruh era digital yang semakin berkembang saat ini. Jadi untuk bertransformasi ke arah itu dan menarik minat baca masyarakat, maka kami menyiapkan program aplikasi PDIP seperti yang dimaksud," jelasnya.
Lumingas menambahkan nanti buku-buku yang ada, itu di scan dan akan dimasukkan ke aplikasi agar bisa dilihat secara leluasa oleh masyarakat.
"Artinya pengunjung bisa mengakses buku-buku bacaan yang dimaksud, dengan mendatangi Kantor Kearsipan tepatnya di Kompleks Perkantoran Blok C. Dimana semua perangkat kita akan siapkan. Disini yang tersedia baru server. Selanjutnya, tinggal laptop dan PC yang akan kami upayakan agar program ini secepatnya bisa beroperasi," ucapnya, sembari mengajak ajak wartawan agar turut terlibat aktif dalam mendukung program tersebut karena menyangkut dengan wawasan terkait penyebar luasan informasi. (hak)