Iklan

September 1, 2022, 00:56 WIB
Last Updated 2022-09-01T07:56:55Z
EkonomiUtama

Ditangan Pepah, BSG Tumbuh 12,62%, dan Mendapat Penghargaan Predikat Sangat Bagus


Jurnal Manado – Luar biasa hasil yang di raih "Torang Pe Bank".Terbukti Bank SulutGo meraih penghargaan terbaik atas kinerja positifnya sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah. 


Penghargaan diterima Bank SulutGo melalui anugerah 27th Infobank Award tahun 2022 pada, Kamis (25/08/2022).


Ditangan Revino M Pepah selaku Direktur Utama BSG, berhasil menutup tahun 2021 dengan perolehan laba Rp162,05 miliar. Dengan total asetnya menembus Rp18,48 triliun, atau tumbuh 12,62% secara tahunan.


Rasio-rasio keuangan penting lainnya juga terbilang solid. Atas kinerjanya tersebut, dalam Rating Bank versi Infobank 2022, Bank SulutGo pun berhak atas predikat “sangat bagus”. Pencapaian itu tidak lepas dari strategi yang diimplementasikan serta kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank SulutGo. 


Bank SulutGo mendapat penghargaan predikat “Sangat Bagus” dalam kategori Modal Inti Rp1 triliun sampai dengan di bawah Rp5 triliun (buku2) – Aset Rp10 triliun Sampai Dengan Di bawah Rp.25 triliun.


Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung setelah 2 tahun dilakukan secara online, Tahun ini Penghargaan Infobank dilakukan secara live bertempat di Hotel Kimpinski Jakarta. Acara penghargaan didahului dengan High Level Forum yang bertajuk Mewaspadai Signal Resesi dan Debitur Nakal.


Direktur Utama Bank SulutGo Revino M. Pepah mengucapkan syukur dan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh Infobank kepada Bank SulutGo.


Dia mengatakan pencapaian ini adalah apresiasi yang diperoleh berkat kerja keras seluruh insan perusahaan. Prestasi ini tidak bisa dilepaskan dari catatan-catatan positif Bank SulutGo dalam mempertahankan bahkan terus mendongkrak performa usahanya di tengah kondisi pandemi di Indonesia.


“Mewakili manajemen dan seluruh karyawan Bank SulutGo, kami mengucapkan terima kasih atass apresiasi yang diberikan oleh Infobank Media Group. Merupakan sebuah kebanggaan bagi kami, di tengah transformasi keuangan dalam menghadapi situasi yang tak menentu saat ini,” sebut Pepah.


Bank SulutGo mampu beradaptasi dan menunjukkan kinerja yang positif. “Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh insan Bank SulutGo dan kepercayaan dari stakeholders, nasabah Bank SulutGo serta para pemegang saham,” sambut Pepah.


27th Infobank Award2 2022 didasari oleh Rating 107 Bank versi Majalah Infobank tahun 2022 hasil riset independent Biro Riset Infobank (BiRI).


Riset penilaian kinerja pada rating kali ini didasarkan data laporan keuangan tahun penuh 2021 dengan lima tahapan besar dalam menentukan peringkat dan predikat. 


Pertama, menentukan formula rating yang didasarkan pada perkembangan perbankan dan kebijakan regulator, serta pencapaian perbankan secara industri.


Kedua, mengumpulkan laporan keuangan bank-bank, yang terdiri atas neraca dan rugi laba selama dua tahun, serta laporan GCG dan profil risikonya.


Ketiga, memasukkan skor GCG dan profil risiko serta mengolah angka-angka dengan berbagai rasio dan pertumbuhan yang sudah ditetapkan. Tahap selanjutnya, BiRI mengelompokkan bank-bank sesuai dengan kelompok modal inti, mulai dari KBMI 4 sampai dengan 1. Dan tahapan terakhir, pemberian notasi akhir untuk memberikan predikat dan pemeringkatan setelah index nilai terkumpul.


Kriteria penilaian yang diterapkan Biro Riset Infobank hampir sama, bahkan lebih berat daripada kriteria yang digunakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Bila penilaian kesehatan bank versi regulator hanya mengacu pada profil risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan, pada kesempatan ini Biro Riset Infobank menambah kriteria-kriteria lain seperti efisiensi dan pertumbuhan.


Direktur Biro Riset Infobank sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Infobank, Eko B. Supriyanto pada pembukaan forum mengungkapkan tentang industri perbankan yang perlu tetap berhati-hati pada masa yang tidak menentu saat ini.


Walaupun kondisi ekonomi domestik sudah mulai pulih, namun masih dibayangi kondisi ekonomi makro.


“Sinyal resesi di dunia menguat dan bisa menular sampai ke Indonesia dengan 3% probabilitas menurut data Kementerian Keuangan. Krisis kesehatan juga belum sepenuhnya selesai,” katanya.


Pada masa yang tidak pasti ini, di mana sektor perbankan sedang berupaya menjaga likuditas dan mengatur siasat atas kenaikan tingkat suku bunga kredit, bank turut dihadapkan oleh kemunculan debitur-debitur dengan finansial mumpuni yang lari dari kewajiban kreditnya dan mengatasnamakan restrukturisasi.


“Bahkan berani melaporkan bank ke penegak hukum. Standar operasi yang ketat, diimbangi dengan selektif memilih calon debitur masih perlu dijaga oleh perbankan saat ini”, ujar Eko yang menyampaikan sambutan di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.(*)