Iklan

December 14, 2022, 13:54 WIB
Last Updated 2022-12-14T21:54:49Z
OlahragaUtama

Akui Marah, Messi Lakukan Selebrasi Seperti Mengejek "Topo Gigio" Kepada Pelatih Louis van Gaal


jurnalmanado.com - Selebrasi Lionel Messi setelah melesakkan gol ke gawang Belanda pada perempat final Piala Dunia 2022 menarik perhatian khalayak bola.


Pertama karena selebrasi itu ditujukan ke pihak lawan, dalam hal ini pelatih Belanda Louis van Gaal. Kedua, gaya selebrasi pemain nomor 10 di Timnas Argentina ini tidak biasa ia lakukan. Dan ketiga, karena dua alasan tadi maka gestur Messi tersebut menjadi ikonis.


Argentina maju ke semifinal Piala Dunia 2022 setelah memenangi adu penalti melawan Belanda di perempat final, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB. 

Setelah mencetak gol penalti untuk membuat timnya unggul dua gol pada menit ke-73 waktu normal, kapten Argentina ini meletakkan kedua telapak tangannya yang terbuka di samping telinga.


Ia menghadap dan memberikan pandangan menantang ke bench atau bangku cadangan Belanda di mana pelatih Louis Van Gaal dan asistennya Edgar Davids serta Danny Blind, duduk.


Selebrasi seperti itu ini dikenal sebagai "Topo Gigio", merujuk pada tokoh kartun dengan sosok tikus.

Topo Gigio awalnya dikenal sebagai “Coco Gigio”, tokoh utama pertunjukan boneka anak-anak di televisi Italia pada awal 1960-an.


Julukan "Gigi" adalah turunan dari Luigi (Spanyol) atau Louis. Jadi Topo Gigio bisa diterjemahkan sebagai Si Tikus Louis.


Topo Gigio, karakter tikus dengan mata menerawang dan kepribadian kekanak-kanakan, sangat populer di Italia selama bertahun-tahun. Tidak hanya di TV tetapi juga di majalah anak-anak.


Pada 1963, popularitas karakter tersebut menyebar ke dunia setelah tampil di The Ed Sullivan Show, Amerika.


Topo Gigio masih memiliki penggemar setia dan menjadi ikon budaya pop Italia. Ia tampil secara teratur di festival Zecchino d'Oro dan program lain yang dibuat oleh Antoniano dan RAI.


Karakter tersebut juga menelurkan dua film berdurasi panjang, The Magic World of Topo Gigio (1965) dan Topo Gigio and the Missile War (1967), serial anime, dan serial animasi 2020 dengan nama yang sama.

Karakter ciptaan artis Maria Perego dan Guido Stagnaro pada 1958 itu telah tampil dan memiliki basis penggemar di banyak negara di luar Italia, termasuk Argentina dan negara Amerika Latin lainnya.


Topo Gigio dalam sepak bola paling sering dikaitkan dengan pemain hebat Argentina, Juan Roman Riquelme.


Mengutip Sport Spanyol, gaya selebrasi ala Topo Gigio ini muncul lebih dari 20 tahun yang lalu ketika Juan Roman Riquelme secara terbuka menyatakan ketidaknyamanannya kepada dewan direksi klub Boca Juniors, yang saat itu dipimpin oleh Mauricio Macri. Di kemudian hari, tepatnya 2015, Macri terpilih menjadi Presiden Argentina.


Riquelme yang bernomor kostum 10, sama seperti Messi saat ini, menginginkan pembaruan kontraknya di puncak penampilannya yang luar biasa. Namun hasrat Riquelme tidak mendapat tanggapan karena kondisi keuangan klub.


Negosiasi menjadi begitu rumit hingga pada 8 April 2001 Riquelme mencetak gol melawan musuh bebuyutan Boca, River Plate. Ketika itu Boca menang telak 3-0 di kandangnya, La Bombonera.


Riquelme membuat selebrasi dengan menempelkan tangannya ke telinga di depan kotak tempat Macri berada.

Riquelme sendiri menyatakan bahwa gaya perayaan itu dilatarbelakangi oleh putrinya yang adalah penggemar berat Topo Gigio. Pernyataannya itu disebut sebagai sebuah pesan yang sangat kuat buat Macri.


Musim itu berakhir dengan transfer Riquelme ke Barcelona dengan imbalan lebih dari 10 juta Euro. Namun sayang, keberadaannya di Camp Nou tidak sesukses yang diharapkan. Ia berkonflik dengan Louis van Gaal.


Di sinilah media asing mengaitkan gaya Messi dengan gaya Riquelme yang sudah berselang lebih dari 20 tahun. Benang merah dari kedua pemain Argentina itu adalah Louis van Gaal, pelatih Timnas Belanda.

Van Gaal, pelatih berusia 71, kali ini berkonflik dengan Timnas Argentina, setidaknya seperti yang diungkapkan secara terbuka oleh Messi dan kiper Emiliano Martinez.


Setelah peluit akhir kemenangan Argentina, Messi mendekati bangku Belanda dan tampak mengeluarkan kata-kata yang kuat untuk tim teknis lawan. Menurut Sky Sports, ia memberi isyarat kepada Van Gaal yang disebut terlalu banyak bicara.


Louis Van Gaal - Juan Ramon Requelme

Kekesalan Messi, dan mungkin juga kubu Albiceleste, dipicu jumpa pers sebelum laga. Van Gaal mengatakan Messi adalah pemain paling berbahaya tetapi tidak banyak berperan saat bola dikuasai lawan.


Pasca-pertandingan Messi mengkritik taktik permainan Van Gaal. "Van Gaal mengatakan bahwa mereka bakal memainkan sepak bola yang bagus, tetapi yang dia lakukan adalah menempatkan orang-orang (berpostur) tinggi dan menendang bola jauh-jauh," katanya.


Memang Belanda kalang kabut setelah tertiggal 0-2. Van Gaal memasukkan striker bertinggi 197 cm, Wout Weghorst. Strategi ini manjur. Pemain yang menggantikan Memphis Depay pada menit ke-78 itu melesakkan dua gol sehingga menyamakan kedudukan 2-2. Salah satu gol melalui sundulan kepala.


Kiper Emiliano Martinez juga kesal. “Saya dengar Van Gaal mengatakan bahwa dalam adu penalti mereka akan memiliki keuntungan, atau jika kami pergi ke adu penalti maka mereka akan menang. Saya pikir dia harus menjaga agar mulutnya ditutup," kata kiper yang bermain untuk klub Inggris Aston Villa ini.

Di kubu Argentina ada juga pemain yang punya pengalaman buruk dengan Van Gaal. Pemain sayap Angel Di Maria pernah menggambarkan bahwa Van Gaal yang menjadi manajernya selama bermain di Manchester United, sebagai manajer terburuk dalam kariernya. Komentar ini muncul kembali dalam konferensi pers sebelum pertandingan.

“Masalah saya di Manchester adalah pelatihnya. Van Gaal adalah yang terburuk dalam karier saya. Saya mencetak gol atau membantu terjadinya gol, dan keesokan harinya dia akan menunjukkan kepada saya umpan saya yang salah tempat. Dia memindahkan posisi saya dari satu hari ke hari lainnya," kata Di Maria.

Demikian jugalah Van Gaal memperlakukan Riquelme saat di Barcelona. Van Gaal menggambarkan Riquelme sebagai hasil rekrutan politik dari dalam klub.

Maka lengkap sudah “perseteruan” Van Gaal dengan Messi dkk. Suasana emosional itulah yang mendorong Messi ber-Topo Gigio di depan bench Belanda. Lebih tepatnya di depan Van Gaal.

Seperti dikutip Buenos Aires Times, Messi mengaku mendedikasikannya untuk Van Gaal karena pernyataan yang dilontarkan pelatih asal Belanda itu menjelang pertandingan

"Saya marah dengan (komentar) sebelum pertandingan karena pelatih seperti Van Gaal, dengan pengalaman dan permainan serta pertempuran yang dia alami sepanjang kariernya... saya pikir tidak seharusnya dia berkata seperti itu. Tidak masuk akal dan saya merasa dia tidak menghormati tim Argentina," kata striker Paris Saint-Germain itu setelah pertandingan.

(beritasatu.com/jurnalmanado.com)