Iklan

March 28, 2023, 12:27 WIB
Last Updated 2023-03-28T19:27:50Z
DinamikaPendidikanUtama

Dipimpin Ibu Devi, DP3AD Kunjungi Korban Kekerasan Seksual di Minahasa


Jurnal Manado -  Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Sulut yang dipimpin dr Kartika Devi Kandouw-Tanos, turun langsung mengunjungi/melihat kondisi sejumlah korban kekeraaan anak perempuan di Kabupaten Minahasa, Selasa (28/03/2023) 

Kunjungan kerja dr Devi kepada salah satu korban kekeraaan, Aster (14) oleh kakak kandungnya, yang kini tengah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Tondano, 

“Semangat Nak, supaya cepat pulih dan bisa kembali sekolah. Jangan takut, banyak orang-orang baik yang akan membantumu nak,” ucap Devi. 


Sementara itu, dari penuturan salah satu keluarga korban (yang namanya tak ingin di publis) mengungkapkan bahwa, terungkapnya kasus kekerasan seksual terhadap Aster tersebut, berawal ketika Aster dibawa ke RS untuk memeriksakan kondisi fisiknya pasca mendapat perlakuan tak semestinya dari sang kakak dan sepupunya sendiri. 



“Dari situ ketahuan apa yang sudah dialaminya (korban). Kemudian, keluarga pun melaporkan kasus tersebut setelah mendapat support dan arahan dari pihak berwenang," cerita keluarga korban dihadapan tim DP3AD Sulut saat itu.


Diketahui, dr Devi dalam kunjungan kerjanya itu turut didampingi Direktur RS Tondano dr Nancy Mongdong, Kepala Dinas P3A Kabupaten Minahasa Riany Soewarno, Sekretaris Dinas Kesehatan dr Gabby Doaly, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa, Ipda Yuli Oraile beserta tim Psikolog dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulut.


Usai itu, tim DP3AD Sulut langsung bergerak menuju ke sebuah Klinik di Kecamatan Tondano Barat, dengan mengunjungi salah satu korban (sebut saja namanya) Jelita yang berusia 17 tahun, dengan perihal kasus yang sama (kekerasan seksual) yang pelakunya merupakan kakek korban sendiri.

"Kita bantu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan juga agar Jelita bisa mengikuti ujian Paket C. Karena ini juga demi masa depannya,” kata Istri Wakil Gubernur ini. 


Ia berharap agar para orang tua dapat menjaga dan mengawasi anak-anaknya dengan baik agar terhindari dari aksi pelecehan dan kekerasan seksual, yang pada banyak kasusnya justru dilakukan oleh orang-orang dekat, seperti kakek, paman, kakak, maupun ayah kandung sendiri.


Adapun dijelaskan Psikolog klinis UPTD PPA Pemprov Sulut, Elis Ratnawati, bahwa kenapa justru orang-orang terdekat yang dapat melakukan kekerasan seksual itu, karena pada dasarnya orang yang dekat itu, adalah orang yang sangat dipercaya oleh korban (tanpa menaruh rasa curiga).



"Dia (korban) tenang-tenang saja, karena dia percaya oknum/pelaku adalah saudaranya. Lalu kenapa terjadi kekerasan?, itu karena adanya kesempatan. Dimana ada pemicunya yaitu, ketika ada ketidakpuasan dengan pasangan tetapnya,” jelas Elis.


"Terhadap para korban kekerasan, para Psikolog dari UPTD PPA Pemprov Sulut yang berada di bawah Dinas P3AD Provinsi Sulut, siap memberikan pendampingan terhadap anak-anak korban kekerasan seksual," tegasnya.


Dari keterangan Kanit PPA Polres Minahasa, Ipda Yuli Oraile mengatakan, pelaku kekerasan terhadap korban Aster maupun Jelita sudah diamankan pihak Polres Minahasa, dan sekarang proses hukumnya sudah di tingkat penyidikan.(*)