James Sumendap |
Jurnal,Mitra - Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap, MH menegaskan keseriusan dirinya maju dan bertarung memperebutkan kursi calon legislatif (Caleg) tahun 2024 untuk DPR RI dari PDI Perjuangan.
James Sumendap, MH yang merupakan juga panglima Panji Yosua Sinode GMIM menyatakan siap, serta meyakini bahwa rakyat serta masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara akan mendukung dirinya.
"Saya siap maju sebagai Calon Legislatif tahun 2024 untuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari PDI Perjuangan," Ujar Bupati Dua Periode.
Kerja keras itu dibangun dengan komitmen dan memiliki jiwa petarung. Kerja keras membawanya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Minahasa Tenggara saat ini.
Pria yang berdarah 'merah banteng' ini. Lahir dari seorang anak petani, hidup yang dulunya sederhana namun jiwa petarung dirinya mampu berdiri.
“Saya terlahir dari keluar petani. Semua perjuangan yang membawa saya dan keluarga sampai saat ini, dilalui dengan penuh kesederhanaan. Kalau soal jabatan, ini adalah amanah rakyat dan saya besar bukan karena pujian melainkan perjuangan,” ungkap Sumendap.
Dirinyapun mengungkapkan, bagaimana ia berkarir dan terjun dalam dunia politik. Lelaki lulusan Fakultas Hukum UKIT Tomohon 1994 itu, memulai karirnya sebagai advokat (pengacara/penasehat hukum) tahun 1996.
“Kalau karir politik sebelumnya sudah saya bangun. Nanti periode 2004-2009, 2009-2014 saya dipercayakan masyarakat menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulut Dapil Kabupaten Mitra-Minsel dan menjabat sekretaris komisi bidang pembangunan saat itu,” terang Sumendap.
Bupati dikenal memiliki rambut gondrong juga merupakan aktivis dalam pergerakan pada masa kuliah. Serta terlibat secara langsung organisasi diantarnya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan menjabat ketua koordinator daerah GMNI Sulawesi Utara -Gorontalo 1999-2003.
Sampai saat ini memegang jabatan Ketua Persatuan Alumni GMNI Sulut.
"Saya ingat kala itu di masa Bung Sinyo Sarundajang Gubernur, kami memberikan kontribusi atas stabilnya harga dan kenaikan harga cengkih,” pungkas Sumendap.(hak)