BKKBN Sulut dan DP2KB Gelar Sosialisasi Stanting |
Jurnal,Mitra - Badan Kepedudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Minahasa Tenggara melaksanakan kegiatan inernalisasi pengusahan balita dalam rangka penurunan stunting di daerah.
Kegiatan dilaksanakan hari ini, Selasa 7/3/23 bertempat di kantor Dinas P2KB Kabupaten Mitra, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Dr Helni Ratuliu.
Dalam sambutannya, Ratuliu mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dengan menghadirkan ibu hamil serta anak balita di daerah tersebut.
Dikatakan mantan kadis Kesehatan Kabupaten Mitra bahwa baru baru ini peningkatan stunting di daerah ini cenderung meningkat di mana salah satu Kecamatan angka stunting meningkat.
“ Di kecamatan Ratahan Timur (Ratim) angka stunting bertambah. Untuk itukami bekerja sama dengan BKKBN Propinsi melakukan sosialisasi dengan menghadirkan ibu ibu hamil dan balita yang menjadi lokus kegiatan saat ini,” ujarnya.
Diapun memberikan apresiasi kepada ketua Komisi Sembilan (9) Dewan Perwakilan Rakyar Republik Indonesi (DPR RI) Felly Estelita Runtuwene, SE melalui staf khusus Edwin Tulandi yang telah hadir dan memberikan materi Cegah stunting dengan optimalisasi pengasuhan dalam keluarga.
“ atas nama dinas P2KB kami menyampaikan terimah kasih telah hadir di Mitra dan telah memberikan materi bahkan menyampaikan tugas pokok komisi sembilan DPR RI,” ujarnya.
Sementara itu Kepala BKKBN Propinsi Sulut diwakili oleh KetuaPokja Pembangunan Keluarga Sejahtera Dr Alfrida Bayang mengatakan bahw status stunting saat ini menjadi isu Nasional yang penangananya harus segera dilaksanakan.
“Untuk itu kami hadir di Kabupaten Mitra, bekerja sama dengan pemerintah yang ada lebih khusus Dinas P2KB untuk memberikan pemahaman tentang apa itu stunting dan bagaimana cara menurunkan angka stunting tersebut,Ujar Bayang.
Dalam pemateri oleh Ketua komisi sembilan DPR RI yang diwakili oleh Edwin Tulandi memaparkan bahwa bagaima cara mencegah stunting dengan mengoptimalisasi pengasuhan dalam keluarga.
Dikatakan Tulandi, komisi sembilan DPR RI membidangi Kesehatan termasuk BKKBN. Komisi sembilan ini juga mempunyai fungsi sebagai pengawas. Sebagai contoh di BKKBN yang di beri wewenang untuk percepatan penurunan stunting
Selanjutnya Tulandi dihadapan ibu ibu hamil dan balita mengatakan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gisi kronis terutama pada 1000 hari pertamakehidupan.
Ditambahkannya bahwa peran keluarga sangat berarti bagi kita untuk mencegah stunting. Pola hidup perlu dijaga dan peran keluarga dalam pengasuhan perlu diperhatikan.
Kadis P2KB Kabupaten Mitra Dr Helni Ratuliu dalam materi mengatakan menindak lanjuti isu nasional terkait percepatan penurunan stunting.
“ Saat ini saya memberikan materi kepada ibu ibu yang memiliki Bayi dibawah dua tahun (Baduta), karena dari data yang ada di dua belas Kecamatan yang ada terdapat satu kecamatan yang ada peningkatan kasus stunting, yaitu Kecamatan ratahan Timur,” ujarnya.
Dikatakan Ratuliu, bahwa sangat pentingnya seribu hari pertama kehidupan untuk mencegah Stunting. Ada beberapa pokok yang kami sudah sosialisasikan kepada ibu ibu tentang bagaiman kita mempersiapkan diri saat pembuahan sampai anak dilahirkan hingga dua tahun.
“ selama seribu hari ini merupakan hari yang sangat penting dalam pengasuhan,” ujarnya
Dalam sosialisasi tersebut juga memaparkan tentang apa saja yang harus dilakukan oleh ibu hamil seperti harus rajin datang di posiandu dan minum vitamin A dan rajin memeriksakan diri minimal empa kali dalam fase kehamilan, ke Posiandu ataupun dokter spesialis. Pemberian ASI exklusif serta memberikan makanan tambahan pendamping ASI, Tambah Ratuliu
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan BKKBN Propinsi, Perwakilan Komisi Sembilan DPR RI,DP2KB, Ibu Ibu Hamil, Orang Tua yang memiliki Baduta. (hak)