Iklan

April 17, 2023, 07:28 WIB
Last Updated 2023-04-17T14:40:04Z
Pemerintahan

Biro Pemotda Sulut Gelar Rapat Asistensi Peningkatan Daya Saing Wilayah Berbasis Kawasan dan Strategis Nasional


Jurnal Manado - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah menggelar Rapat Asistensi dalam rangka Peningkatan Daya Saing Wilayah Berbasis Kawasan dan Strategis Nasional, Senin (17/4/2023) di Hotel Ibis Manado.


Rapat yang dibuka Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili Asisten I Denny Mangala ini dihadiri Kepala Biro Pemerinta dan Otonomi

Daerah Setdaprov Sulut Weldy Poli dan Kepala Biro Pembangunan Imanuel Makahanap.


Gubernur dalam sambutannya yang disampaikan oleh Mangala memberikan apresiasi rapat tersebut. 


Dibeberkannya,kegiatan ini bagian tindaklanjit dari alokasi anggaran dana dekon bagi Pemprov Sulut untuk memperkuat institusi, dalam hal gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. 


"Kenapa ini kemudian dilakukan? Karena kalau mencermati arahan Pak Presiden Joko Widodo, beliau bilang begini, sekarang bukan lagi negara kaya yang akan mengalahkan negara miskin. Atau negara maju kalahkan negara berkembang. Bukan seperti itu lagi," terangnya. 


Sekarang ini berbeda, sambungnya, yakni negara cepat yanh akan mengalahkan negara lambat. 


"Nah, tinggal torang melihat apa kategori cepat, sedang atau lambat," imbuhnya. 


Untun masuk kategori cepat, kata dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo ada tiga parameter. Yaitu terkait infrastruktir, hilirisasi indistrial dan digitalisasi. 


Parameter pertama, tuturnya, memang penting dibuat. 


"Bagaimana mau menjadi negara cepat sementara jalan masih berlubang-lubang. Menghubungkan antarpulau tak ada moda transportasi," jelasnya. 


"Pak Presiden bilang salah satu poin mempersatukan Indonesia hanyalah infrastruktur," sambungnya. 


Sementara berbicara parameter hilirisasi industrial, sedang digaungkan Presiden Joko Widodo. Karena yang dicari itu nilai tambah ekonomi yang banyak, bukan nilai ekonomi sedikit. 


"Kita kalau jual barang mentah nilai tambah ekonomi kecil. Coba kalau sudah output dari industrilisasi jual tanbah ekonomi liar biasa besar. Ini mempercepqt untuk kita masuk negara cepat," tukasnya. 


Untuk parameter digitalisasi, memang tidak bisa dibendung. Sebab, era saat ini sudah serba digital. 


"Persoalannha torang ini yang lahit generasi x, banyak yang gaptek. Sementara torang sudah berada di dunia digital. Kalau generasi y cikal bakal generasi milenial," pungkasnya.


Dari tiga parameter itu, kata dia, sesuai harapan gubernur harus diimplementasi di Kawasan Streategis dan cepat tumbuh di Sulut. 


"Yang memiliki dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat jika itu dikembangkan," imbuhnya.


"Untuk mempercepat ini butuh ada kolaborasi sinergitas semua komponen, baik di provinsi maupun di kabupaten/kota di Sulut," pungkasnya.(*)