JurnalManado - Setelah viral di salah satu akun media sosial (medsos) beberapa hari lalu dengan menyebutkan oknum Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diduga hamili seorang perempun
Badan Kehormatan (BK) Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat mendadak.
Rapat yang dipimpin Ketua BK DPRD Sulut, Syenny Kalangi pimpin rapat yang dihadiri oleh sejumlah anggota BK antara lain, Inggried Sondakh, Ronald Sampel, Herry Rotinsulu.
Usai rapat, Kalangi menyatakan Badan Kehormatan akan meminta klarifikasi terhadap akun media sosial yang menyebut anggota DPRD Sulut hamili seorang perempuan.
“Mencermati kondisi saat ini di akun medsos, yang mengatakan ada oknum anggota DPRD Provinsi yang melakukan pelanggaran etika. Disitu dikatakan anggota DPRD Sulut.
Sudah membawa nama lembaga, makanya kami akan meminta klarifikasi terhadap akun medsos,”sebut politisi Gerindra kepada JurnalManado.com.
Di tempat yang sama personil BK Inggried Sondakh menambahkan, lembaga DPRD Sulut ada puluhan legislator.
“Nama lembaga yang sudah tercoreng karena ada banyak anggota DPRD Sulut. Di akun media sosial tidak sebut nama, padahal ada 30-an legislator pria di DPRD. Makanya kami akan minta klafirikasi ,”sambung Sondakh.
Selain itu, Badan Kehormatan (BK) rencana akan mengundang semua ketua Fraksi DPRD Sulut untuk mengingat-ingatkan soal kode etik.
“Ketua-ketua Fraksi juga akan kami panggil,”tegas Kalangi.
Terkait tudingan, BK tidak ada action, dia mengatakan bahwa BK bekerja sesuai aturan karena saat ini ada kode etik dan tata beracara.
“Karena tidak ada laporan, kami kesulitan. Kalau ada laporan baik lisan ataupun tulisan, tentu BK akan tindaklanjuti," kunci Kalangi. (tino)