Iklan

June 12, 2023, 03:50 WIB
Last Updated 2023-09-07T14:35:26Z
HukrimPemerintahanUtama

Workshop Ketahanan Keluarga Anti Narkoba. Ini Pesan Gubernur


Jurnal Manado - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey mengatakan keluarga memegang peran penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
Ancaman narkoba bukan hanya berdampak bagi kelangsungan keluarga dan individu tetapi juga masyarakat luas.

“Keluarga memiliki peran sangat krusial, terutama ibu-ibu yang membentuk kepribadian dan karakter anak, sehingga dapat menghindarkan dari pengaruh buruk narkoba. Kelangsungan keluarga Ada di tangan ibu-ibu,” ungkap Olly pada Workshop Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang dilaksanakan di hotel Luwansa, Senin (12/6/2023) 

Melalui thema ‘Peran Ibu dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di Keluarga’, Gubernur Olly kembali mengingatkan, anak-anak di dalam keluarga yang terkena narkoba, akan berhadapan dengan konsekuensi. “Sekali anak-anak terkena narkoba, maka keluarga yang akan menanggung konsekuensinya. Karena keluarga yang turut menentukan masa depan anak-anak,” sebut Gubernur Olly.

War on Drugs atau perang terhadap narkoba yang didengungkan Badan Narkotika Nasional (BNN), menurut Olly sangat tepat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.


“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan yang digagas BNN RI. Di mana kegiatan ini sangat membanggakan, yang menjadikan kita semua betul-betul dapat melakukan pencegahan. Terutama penanganan narkoba di tengah keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.

Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus R Golose, pada kesempatan ini sekilas menunjukkan progress penanganan penyalahgunaan narkoba.

Dijelaskan Golose, secara global terdapat
275 juta orang yang menggunakan narkoba.
“Jumlah ini, sama dengan jumlah penduduk Indonesia. Bahkan berdasarkan laporan UNODC Executive Director’s Statemen Gaada Waly, terdapat 36 juta orang yang menderita sehingga diharapkan penanganan yang serius,” kata Golose.
Pelaku narkoba, disampaikan Golose sekaligus juga merupakan korban. “Makanya Presiden Joko Widodo mengatakan, penanganan narkoba merupakan extraordinary crime, yang masuk dalam sendi-sendi kehidupan yang membahayakan. Kejahatan narkotika lebih berbahaya dari terorisme, korupsi dan bencana alam,” rinci Golose.

Ia juga menyebutkan bahaya narkoba, yang masuk seluruh kini kehidupan. Menyusul, temukannya jenis narkoba baru yang jumlahnya mencapai 1.150.
“Yqng masuk di Indonesia sudah mencapai 91 jenis, dengan wilayah sebaran yang luas. Artinya, tidak ada satu desa dan kecamatan yang lolos dari narkoba,” tukasnya.
Mirisnya, dikatakan Golose, narkoba sudah merambah berbagai instansi, bahkan banyak pejabat yang terjerat di dalamnya.
“Aparat terjerat, termasuk TNI, Polri, Jaksa dan Hakim, semua kena, tidak mengenal strata,” seru Golose.


Potensi pasar dengan jumlah 275 juta di tingkat global, dengan tingkat prevelansi 3,66 juta orang pengguna. Menunjukkan, barkoba mempunyai daya merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh. “Di
Indonesia prevalensi penggunaan narkoba tercatat 1,95 persen. Di mana prevalensi perempuan, penyalahgunaan gunaan narkotika naik 1,01 persen. Dan Sulut ada peringkat 21 seluruh Indonesia. Sementara yang terkena narkotika ada 17,239 yang terpapar,” jelas GoloseGolose sembari menambahkan untuk penggunaan narkoba selama setahun, Sulut ada di peringkat 16.

BNN, sejauh ini telah berhasil mencatat ada 609 kawasan narkotika. “Sulut sendiri terdapat 139 kawasan narkotika di Sulut,” ujarnya.


Untuk barang bukti yang disita BNN, yakni Shabu sebanyak 5,9 ton, ganja sebanyak 6,666 ton, ekstasi sebanyak 464,900 butir, ganja basah 294,6 ton dan lahan ganja 131,4 hektar

“Data perempuan yang terlibat narkoba di Sulut, tercatat sebanyak 20,5 persen. Tetapi di NTB di atas 80 persen, di luar negeri kurir-kurir adalah perempuan,” katanya.

Selanjutnya, bagaimana perempuan dapat menghindari peredaran gelap narkoba.

“Strategi BNN RI adalah menyembuhkan bukan menjadikan musuh. Untuk itu, dilakukan kontrol dan pengawasan yang memanfaatkan IT dan kerja sama pencegahan penyalahgunaan narkotika bersama P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika). Sehingga
diharapkan peran perempuan khususnya ibu-ibu dalam meningkatkan ketahanan keluarga,” tandanya.


Disampaikan Golose, seorang ibu adalah motivator utama dalam keluarga. Sentuhan kasih Ibu diharapkan dapat berkontribusi dalam emnaggulangu narkoba di Indonesia untuk Indonesia bersih narkoba.

“Peran sekecil apa pun yang dilakukan ibu-ibu bisa berguna dalam menekan peteraran gelap narkotika,” pungkasnya.

Kegiatan ini diikuti dengan Deklarasi Perang Melawan Narkoba, yang intinya menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba, yang diwakili ibu-ibu dari berbagai instansi.

Turut hadir, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Setyo Budiyanto SH MH.(adv)