
Jurnal,Mitra -Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), gelar forum group discussion (FGD) jelang Pemilu dan Pilkada 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Balitbang Mitra, Kamis 24/8/23.
Kepala Badan Balitbang Mitra Desten Katiandago saat diwawancarai sejumlah media, Ia menjelaskan bahwa kegiatan forum group discussion itu berkaitan dengan momentum pesta demokrasi di 2024.
"Hari ini, kami Balitbang kabupaten Minahasa Tenggara, melaksanakan FGD terkait dengan potensi kerawanan Pemil dan Pilkada di tahun 2024," Kata Katiandago kepada sejumlah media.
Mantan kadis DLH itu menjelaskan, dalam kegiatan FGD itu adalah mempresentasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang. Kata dia, untuk melakukan kajian penelitian ini memang ada dasarnya.
"Dimana kami mengacu pada Permendagri 17 tahun 2016. ada beberapa tahapan yang perlu kami lakukan. Pada awalnya, kami menyusun yang namanya ICP. Dan kami melakukan tim pengendali mutu (TPM) yang dalam hal ini, Kami didampingi oleh akademisi yang hadir pada tahap lalu, hingga saat ini, yakni pak Dr Ferry Daud Liando," bilangnya.
Lanjut dia menyebutkan, diawal kajian, pihaknya melihat ada 4 dimensi kerawanan pemilu.
"Tapi kemudian di dalam perkembangan itu, setelah dilakukan penelitian ini, berkembang menjadi 7 dimensi," sebut mantan Kadishub itu.
Dia pun berterimakasih kepada para peserta yang hadir. Karena memberikan usulan, saran dan kritik untuk pendalaman kajian penelitian tersebut.
"Kami sangat berterimakasih, karena banyak masukan-masukan yang sudah disampaikan, termasuk penekanan dari akademisi pak Ferry Liando berkaitan dengan tindak lanjut rekomendasi," ucapnya.
Dia menyebutkan, dalam kajian penelitian tersebut, akan menghasilkan sebuah karya akademis, terkait mitigasi kerawanan Pemilu di Mitra.
"Ini bukan hanya kajian biasa dan sekedarnya saja. Tetapi ada analisa yang mendalam, dengan berbagai pendekatan teori dan referensi. Sehingga, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi dalam pencegahan kerawanan Pemilu," tukasnya.
"Misalkan, kalau terjadi penekanan ini, apa bahayanya? Apa yang perlu dilakukan? Kita sudah tau langkah pencegahannya. Sehingga, kami nanti mengeluarkan rekomendasi yang akan kami sampaikan kepada instansi yang berkompeten untuk itu," optimistisnya.
Tak sampai disitu, dia menjelaskan salah satu point dalam hasil penelitian yang masuk dalam 7 dimensi itu adalah netralitas ASN.
Jadi tadi memang sambung Ia, berkaitan dengan netralitas ASN. Ini ada masukan, termasuk dari media yang berkaitan dengan netralitas ASN. Dan itu sudah masuk dalam hasil penelitian ini, namun perlu dipertegas lagi.
"Jika ASN tidak netral, sangsinya sudah jelas, karena sampai pemecatan," tegasnya.
Meski demikian, mantan Kadispar itu meminta komitmen bersama ASN untuk tidak berpolitik praktis dalam Pemilu.
"Dan kedepan, kami akan sampaikan kepada pimpinan-pimpinan untuk mempertegas lagi, kepada para ASN agar supaya dia bertindak netral," tuturnya.
"Karena ASN itu menjadi contoh. Masyarakat akan berfikir, kalau ASN saja netral, apa lagi kami sebagai wajib pilih," kuncinya.
Sementara itu, Akademisi sekaligus Pemantik Ferry Liando dalam kesempatan itu mengakui, bahwa kajian dan penelitian terkait potensi kerawanan Pemilu dan Pilkada 2024 pertama di Sulawesi Utara adalah Mitra.
"Ini pertama di Sulut, baru Balitbang Mitra yang melakukan penelitian terkait potensi kerawanan Pemilu dan Pilkada 2024. Kemudian dilakukan FGD" akui pengamat politik Sulut itu.
Menurutnya, penelitian itu membuktikan pemerintah hadir dalam menciptakan demokrasi yang baik.
"Karena penelitian ini, akan dijadikan sebagai bahan dan referensi pencegahan terhadap setiap potensi yang dianggap rawan terhadap Pemilu nanti," ujarnya.
Dia berharap, Pemkab Mitra melalui Balitbang Mitra terus meningkatkan kajian dan penelitian-penelitian seperti itu.
Sekedar informasi, kegiatan tersebut diawali dengan Pemantik pertama yang merupakan Fungsional Peneliti Balitbang DR. Agustince Neti Kula, sekaligus penyusun proposal penelitian yang berjudul 'Potensi Kerawanan Pemilu'.
Turut hadir dalam kegiatan FGD tersebut, Asisten l Setdakab Jani Rolos, perwakilan KPU Mitra, Bawaslu Mitra, TNI-Polri, Camat se-Mitra, Disdukcapil, Dinkes, Satpol-PP dan Jurnalis Minahasa Tenggara (JMT).(hak)