Kegiatan yang digelar Kamis (18/8/2023) kemarin, dirangkaikan dengan peresmian Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM Kota Bitung, yang diresmikan oleh Walikota Ir Maurits Mantiri MM.
.jpg)
"Saya berharap agar bangunan PLUT yang merupakan hasil bantuan dari Kementrian Koperasi dan UMKM ini dapat mengembangkan potensi Koperasi dan UMKM di Kota Bitung,” ujarnya.
Walikota Bitung juga menyampaikan bagaimana beberapa UMKM di Bitung yang mampu mengembangkan usaha untuk ekspor dengan memanfaatkan website dan jejaring sosial.
Gedung PLUT yang berlokasi di kompleks Pasar Pinasungkulan Sagerat terdiri dari dua lantai.
Di dalamnya memiliki fasilitas untuk pelatihan, produksi, ruang rapat, perpustakaan, inkubator kuliner dan kriya, ruang agribisnis, pelatihan foto dan video, ruang digital yang telah dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan.
Sementara itu rangkaian kegiatan perayaan Hari UMKM diakhiri dengan talkshow dengan Tema “Transformasi UMKM Untuk Masa Depan” dengan narasumber Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Sulut Ir Ronald Sorongan MSi, Asisten Manager Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Ibu Vira, Small Business Manager Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bitung Jerry Saluman.
Pada kesempatan itu diserahkan penghargaan untuk UMKM terbaik tingkat Provinsi Sulut, masing-masing Juara 1 Kota Tomohon (The Most Sustainable Masarang Organic), Juara 2 Kabupaten Minahasa (Elgantz88), Juara 3 Kota Bitung (Lamadang), dan seluruh UMKM perwakilan kabupaten/kota se-Sulut.
Dilanjutkan penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk dua pelaku usaha, Kredit Usaha Rakyat, Buku Tabungan, dan Qris oleh BRI, serta penyerahan produk UMKM untuk perwakilan tokoh agama.
Di lokasi juga diadakan Bazaar produk UMKM perwakilan dari kabupaten/kota di Sulut.
Diketahui, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan perayaan Hari UMKM Nasional 2023 menjadi momentum bagi pelaku UMKM tanah air untuk unjuk gigi melalui ekosistem UMKM masa depan.
Baik melalui digitalisasi, kolaborasi hasil riset dan inovasi, hingga masuk ke dalam hilirisasi. Ia mengatakan pemerintah Indonesia juga perlu menyiapkan UMKM untuk masuk hilirisasi nasional.
“Bukan hanya dengan tekonologi rendah, agar dapat menaikkan kualitas lapangan pekerjaan yang 97 persen di antaranya disediakan oleh UMKM, oleh karenanya level mereka harus dinaikkan,” kata Menteri Teten.