Iklan

December 19, 2023, 14:19 WIB
Last Updated 2023-12-19T22:19:31Z
PolitikUtama

Cegah Berita Hoax Jelang Pemilu, ini Penjelasan Doktor Ferry Daud Liando


JurnalManado - Mendekati pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024.Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), membuat kegiatan media gethering dan Pemilu 2024 Bebas Hoax di Hotel Lagoon Manado. Selasa (19/12/2023) kemarin


Materi yang disajikan nara sumber dari Pengamat Kepemiluan Doktor Ferry Daud Liando, Bawaslu Sulut Erwin Sumampouw dan Victor Rotty.


Pada kesempatan itu Pengamat Kepemiluan sekaligus dosen Unsrat mengatakan, Pemilu 2024 kemungkinan besar akan sulit terhindar dari dinamika hoax atau penyebaran berita bohong.


Salah satu sebab terjadinya hoax adalah motivasi berkuasa yang keliru. Banyak anggapan bahwa jika terpilih pada pemilu maka akan menjadikannya lebih kaya, lebih terhormat dan akan leluasa berkuasa untuk kepentingan pribadi. 


Karena motivasinya keliru maka banyak calon berusaha menghalalkam segala cara agar terpilih. Salah satu cara yang kerap digunakan adalah hoax atau penyebaran berita bohong.

Jika penyebaran hoax tidak dicegah maka ada 3 peristiwa besar yang kemungkinan akan terjadi. 


Pertama potensi akan terjadinya konflik. Baik konflik antar peserta, konflik antar pendukung maupun konflik sosial di masyarakat. Konflik bisa terjadi karena proses politik adu domba atau propaganda akibat hoax. 


Kedua, jika tidak di cegah maka berpotensi adanya delegitimasi hasil pemilu. Hal ini akan berbahaya, karena bisa saja pendukung atau tim pemenangan dari calon yang kalah akan membuat perhitungan atas kekalahannya itu. 


Jikapun hasil pemilu akhirnya dapat di terima, namun dukungan atas pemerintahan yang berkuasa sangat lemah akibat keyakinan masyarakat yang keliru karena penyebaran berita hoax. 


Ketiga jika hoax tidak dicegah bisa jadi akan mempengaruhi opini publik atas calon-calon tertentu. Calon yang baik akan di anggap buruk. Sebaliknya calon yang buruk akan dianggap baik dan terpilih.

Pemilu yang seharunya bertujuan agar orang-orang baik akan terpilih namun hoax akan mengubah terpilihnya calon-calon yang tidak baik.


Terdapat 5 penyebab mengapa penyebaran berita hoax rawan terjadi saat pemilu. Pertama adanya kepentingan politik. Pemilu adalah kontestasi atau kompetisi. Sehingga semua peserta berusaha untuk menang. Banyak kandidat akan berusaha menghalalkan segala cara termasuk menyebarkan berita bohong. 


Kandidat yang dianggap memiliki banyak pendukung berpotensi menjadi sasaran informasi hoax. Banyak calon yang akan menggunakan metode black campaign untuk meruntuhkan kekuatan pesaing.


Kedua karena kepentingan keuntungan bisnis. Semakin banyak pihak yang merespon postingan berita bohong maka akan menguntungkan pemilih media sosial. Selama ini banyak pihak yang diuntungkan dengan beirita-berita bohong sehingga berita-berita tersebut digandakan melalui penyebaran dalam berbagai aplikasi media sosial atau konten.


Ketiga berita bohong menyebar karena ada media yang dimanfaatkan untuk penyebaraannya. Hampir 80 persen pemilih menggunakan informasi melalui media sosial. 


Keempat karena ada pasar atau penerima manfaat baik utk pengetahuan sendiri atau bahan utk di sebar. Tidak mungkin hoax akan berkembang jika tidak ada pihak yang membutuhkan. Karena pihak yang membutuhkan banyak, maka produksi hoax terus berkembang setiap saat terutama pada tahapan pemilu.


Kelima penyebaran hoax adalah untuk kepentingan idiologi. Diduga akan ada kelompok-kelompok yang hendak menghancurkan Indonesia melalui pemilu. Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mengancam kekuatan negara lain. Sehingga banyak cara untuk melemahkan ataupun ada upaya untuk menghancurkannya. Mereka memanfaat pemilu untuk mewujudkan keinginan mereka mengadudomba masyarakat lewat hoax. 


Salah satu cara untuk mencegah adalah penegakan hukum. Jika para pelaku kejahatan penyebaran berita hoax tidak di tindaki maka perbuatan ini akan terus berkembang..


Sebab hoax kerap juga merugikan penyelenggara sendiri. Banyak pihak yang menyebarkan berita-berita bohong tentang penyelenggara. Pada pemilu 2019, salah satu objek yang beritakan adalah adanya kertas suara yang sudah tercoblos sebanyak 7 kontainer sebelum ke TPS. Pada pemilu 2019 terdapat 3.356 berita hoax yang teridentifikasi.(tino)