Iklan

May 2, 2024, 23:26 WIB
Last Updated 2024-05-18T06:33:41Z
AdvetorialBitung

Erupsi Gunung Ruang, Walikota Bitung Maurits Mantiri Ikuti Rakor BNPB di Kantor Gubernur Sulut


Jurnal Bitung - Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri M.M mengikuti  Rapat Koordinasi ( RAKOR) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilaksanakan di Lt.VI Ruang Rapat Kantor Gubernur Provinsi Sulut.


Rakor BNPB yang diikuti oleh  FORKOPIMDA Provinsi Sulawesi Utara yang dipimpin Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos, M.M. dan Gubernur Sulut Bapak Prof Dr (H.C) Olly Dondokambey, S.E. ini membahas terkait bencana alam erupsi Gunung Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro serta tindak lanjut proses evakuasi yang akan melibatkan stakeholder terkait. (Kamis, 2 Mei 2024)

Usai mengikuti rapat koordinasi, Wali Kota Bitung melanjutkan evaluasi dan koordinasi bersama seluruh OPD dalam penanganan bencana (strategi dan teknis penanganan) yang bertempat di Posko Tanggap Darurat Bencana Kota Bitung. Di mana dalam agenda tersebut Wali kota Bitung menyampaikan bahwa pentingnya proses pendataan serta SOP dalam penanganan bencana serta kesiapan pemerintah dalam penyelesaian permasalahan akibat bencana alam.

Sementara Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto memaparkan beberapa hal terkait penanganan korban erupsi Gunung Ruang. “Jadi yang harus dilakukan adalah meyakinkan masyarakat tidak terkena dampak bencana,” ucapnya.

Dia mengatakan status Gunung Ruang kembali naik ke level awas serta tanggap darurat bencana diperpanjang sampai 14 Mei 2024. Proses evakuasi warga telah berlangsung. Dimana sekitar 3000-an warga telah diungsikan. Sisanya masih sementara diupayakan.

“Karena Pulau Gunung Ruang harus kosong termasuk juga di Tagulandang,” tutur Kepala BNPB RI.

Armada angkutan laut pun akan dikerahkan sepenuhnya untuk membantu proses evakuasi warga. Mulai dari kapal milik TNI Angkatan Laut, Basarnas, Bea Cukai juga kapal milik pemerintah dan swasta. “Target 3 hari masyarakat yang masih tertahan di Tagulandang bisa diungsikan,” ucap dia itu untuk lokasi pengungsian sendiri ada di Kota Bitung, Kota Manado dan Kabupaten Minahasa. “Total ada tujuh titik pengungsian, tapi begitu sampai mereka dijemput anggota keluarganya. Namun demikian kita yakinkan kebutuhan logistik mereka betul-betul bisa terdukung meskipun mereka di tempat keluarganya, logistik ini kita berikan bantuan kepada keluarganya,” jelas Suharyanto.


Dalam rakor juga dibahas mengenai rencana relokasi warga. Dimana sebanyak 301 kepala keluarga yang tinggal di Gunung Ruang akan dipindahkan.

“Pemerintah Daerah sudah menyiapkan lahan, nanti (rumah) 301 (KK) itu akan dibangun oleh PUPR, masing-masing mendapat satu unit rumah dan fasilitas lainnya akan dilengkapi,” ungkapnya.

“Apabila lahannya sudah tersedia, masyarakat bersedia untuk direlokasi, langsung dibangun, sehingga masyarakat tidak terlalu lama mereka di pengungsian,” katanya lagi.


Selain itu, Pemerintah pusat juga menyiapkan bantuan untuk rumah rusak dampak erupsi Gunung Ruang. Bantuan sebesar 15 juta untuk rumah rusak ringan, 30 juta untuk rusak sedang dan bagi rumah rusak berat sebesar 60 juta rupiah. Sementara itu, Gubernur Olly menyebut daerah yang rencananya akan menjadi tempat relokasi warga Gunung Ruang. “Wilayah ada di Likupang atau di Bolsel,” tukas Dondokambey.

Rencananya Kepapa BNPB RI bersama Gubernur serta jajaran Forkopimda akan berangkat ke Tagulandang, Jumat (03/05/2024) besok. Turut hadir dalam kegiatan rapat koordinasi BNPB provinsi, para pejabat FORKOPIMDA sulawesi utara, Sekretaris Provinsi sulawesi utara Bapak Steve Hartke Andries Kepel, S.T., M.Si., Wali kota Manado, Bupati Minahasa Utara dan pejabat terkait lainnya.(*postman)