Jurnal, Mitra - Pencopotan Jabatan dua kader penting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Minahasa Tenggara (Mitra), yakni Wakil Ketua Bidang Organisasi Semuel Montolalu dan Bendahara Dirk Tolu, telah menjadi sorotan.
Ketua DPC PDIP Mitra James Sumendap, memberikan klarifikasi atas langkah tersebut dan menegaskan bahwa pencopotan dua kader dari jabatan pengurus adalah kewenangan DPC, sedangkan pemecatan sudah diusulkan ke DPD karena Pemecatan tidak berada dalam kewenangan DPC melainkan sepenuhnya menjadi hak prerogatif DPP PDIP.
Menurut James Sumendap, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, keputusan mengenai status atau posisi kader di PDIP hanya bisa diambil oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang dipimpin oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sumendap juga menekankan bahwa pencopotan Semuel Montolalu dan Dirk Tolu dari jabatannya atas keterlibatan dalam mendukung pasangan calon bukan dari PDIP.
Menurutnya, tindakan tersebut lebih terkait dengan ketidakpatuhan terhadap tugas partai yang diamanatkan kepada Semuel Montolalu dalam posisinya di alat kelengkapan dewan.
Mengenai langkah selanjutnya, James Sumendap menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengikuti prosedur partai dalam menyelesaikan masalah ini, dengan tetap mengutamakan disiplin dan kepatuhan terhadap aturan partai.
"Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan disiplin dalam partai ini, karena itu adalah fondasi dari kekuatan kami," tukas Sumendap.
Ini bukan soal kegiatan politik di luar partai, tetapi lebih pada tanggung jawab dalam tugas partai. Dugaan ketidakdisiplinan atau ketidakpatuhan dalam menjalankan tugas sebagai kader di alat kelengkapan dewan menjadi pemicu tindakan ini," jelas Sumendap.
Selain Montolalu, Bendahara DPC Dirk Tolu juga terkena tindakan serupa. Keputusan ini diambil melalui pleno di DPC PDIP Mitra yang memutuskan untuk mencopot mereka dari jabatannya.
Sebelumnya, isu pemecatan ini sempat dikaitkan dengan dugaan keterlibatan Semuel Montolalu dalam acara syukuran dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mitra dari Partai Golkar. "Jangan sembunyi dibalik Pelayanan, karena banyak bukti dan mereka berdua memang tidak mau mendukung pasangan yang ditetapkan DPP. Sejak dari pendaftaran di KPU bahkan mereka mengajak kader partai untuk mendukung calon tertentu. Keputusan ini adalah hasil dari proses internal partai dan tidak terkait langsung dengan kegiatan politik tertentu di luar partai," bebernya Rabu 4/9/24 kepada awak media.
Ini menunjukkan bahwa DPC PDIP Mitra tidak akan mentoleransi setiap tindakan kader yang bertentangan dengan garis partai, terutama di tengah suasana politik yang sedang memanas menjelang Pilkada.
Pencopotan Semuel Montolalu dan Dirk Tolu dari jabatannya sebagai Ketua Fraksi PDIP ini mencerminkan betapa seriusnya PDIP Mitra dalam menjaga kesatuan dan disiplin internal partai, terutama di tengah persaingan politik yang kian sengit.
"Dengan keputusan ini, PDIP Mitra berharap seluruh kadernya dapat mematuhi peraturan partai dan bekerja sama demi kemenangan paslon Bupati Ronald Kandoli dan Fredy Tuda pada Pilkada Mitra mendatang," tandasnya.(hak)