
JurnalManado - Plt Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Frangky Tintingon mengatakan, kondisi pangan sesuai data ketersediaan rata rata 2 bulan kedepan stok masih ada.
Menurutnya, ada beberapa komoditi menjadi perhatian khusus karena fluktuasi harga
contohnya cabe rawit sementara posisi 130 ribu rupiah, sekarang sudah pada posisi 85 hingga 86 ribu rupiah di pasar tradisional.
Persoalan cabe rawit setelah dilakukan komunikasi dengan Provinsi lain ternyata rata rata secata nasional harga cabe cukup tinggi.
Disamping itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional.
"Kalau memang satu minggu kedepan harganya terus beranjak naik. Dinas Pangan Daerah Sulut akan melakukan intervensi sekaligus meminta bantuan Badan Pangan lewat fasilitasi distribusi pangan.
Dengan cara mengambil cabe rawit dari centra yaitu Makasar.dan Surabaya. Hal ini pernah dilakukan pihaknya. Sehingga cabe rawit dari Makasar dan Surabaya bisa di bawah ke Sulut.
Disamping itu telah mengantisipasi cabe rawit yang murah yaitu di Palu.
Cuman harganya susah turun. Ini menjadi pantauan Dinas Pangan Daerah Sulut tetap pantau petugas tiap hari jalan.
Petugas kebutuhan harga juga ada petugas Pengawasan keamanan pangan
Pangan segar asal tumbuhan uji cepat repit tes lagu jalan
cek pestisida atau negatif negatif aman dan dikomsumsi terus dilakukan tanggal 26 sebelum idul fitri.
la juga telah menyentil soal
gerakan pangan murah (GPM). Kegiatan ini tinggal menunggu komando sekaligus instruksi dari Gubernur Yulius Silvanus.
Pada dasarnya Dinas Pangan Daerah siap dengan komoditi dan sudah 6 tempat laksanakan terakhir di Boltim dihadiri wagub semuanya aman siap aman.(tino)