
.Dengan sahnya di mata Tuhan dan negara, lanjut gubernur, hak-hak hukum sudah bisa diterima.
“Ke depan saya berharap pernikahan yang sah ini, maka kegiatan kita bernegara, bermasyarakat sudah dapat dilaksanakan, jelasnya.
“Saya sengaja ingin jadi saksi perkawinan saudara sekalian. Banyak undangan untuk menghadiri perkawinan di gedung, tapi hari ini saudara telah menghadirkan semua pejabat di Pemerintah Provinsi Sulut,” imbuhnya.
“Bayangkan untuk menghadap bupati, bermohon bupati susahnya setengah mati. Karena sibuk banyak kegiatan dia lakukan. Apalagi gubernur, sampai hari ini, saya menghadiri baru satu tempat perkawinan, itu saja pas kebetulan ada waktunya,” ungkap gubernur.
Lewat momen yang susah didapatkan ini, Gubernur Yulius mengajak para pengantin untuk ikut memajukan Sulut ke depan.
“Mari berganden tangan memajukan Sulawesi Utara dan kabupaten/kota kita masing-masing. Bagaimana kita ke depan jadikan Sulawesi Utara maju, sejahtera dan berkelanjutan,” tukas Yulius.
Di kesempatan itu, ikut langsung diberikan akte perkawinan kepada para pengantin. Adapun kegiatan ini ditutup dengan ramah tamah.
Diketahui, 124 pasangan ini terdiri dari perwakilan Kota Manado sebanyak 65 pasangan, Kota Bitung 4 pasangan, Sitaro 8 pasangan, Minahasa Utara 12 pasangan, Minahasa 8 pasangan, Kotamobagu 2 pasangan, Tomohon 6 pasangan, Bolaang Mongondow Utara 2 pasangan, Bolaang Mongondow 4 pasangan, Minahasa Selatan 7 pasangan, Minahasa Tenggara 5 pasangan dan Bolaang Mongondow Timur 1 pasangan.
Sebelumnya, dilaksanakan ibadah peneguhan dan pemberkatan dipimpin oleh Pendeta Evaline Monginsidi-Karamoy.
Kemudian dilanjutkan dengan pemandangan akta nikah yang disaksikan gubernur dan bupati/walikota dari daerah masing - masing.
Kawin massal ini turut disaksikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Sulut Anik Fitri Wandriani, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Tahlis Gallang, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Sulut
(postman)