Iklan

November 17, 2025, 00:33 WIB
Last Updated 2025-11-17T08:33:40Z
DinamikaEkonomiPemerintahanUtama

Dibawa Komando Gubernur Yulius Selvanus Kinerja Fiskal Sulut Mengesankan: Pendapatan Daerah Lampaui Target, Surplus APBD Meroket


JurnalManado
– Administrasi keuangan daerah di Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan kinerja yang impresif sepanjang tahun 2025. Data konsolidasian hingga akhir Triwulan III mengungkapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sangat solid, didorong oleh kemampuan mobilisasi pendapatan internal yang menguat drastis.

Total pendapatan daerah secara agregat telah mencapai Rp17.163,67 miliar, merealisasikan 97,72% dari total target yang ditetapkan untuk tahun ini. Pencapaian ini menandakan efektivitas kebijakan fiskal di 16 pemerintah daerah di lingkup Sulut.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jadi Mesin Utama

Titik terang paling menonjol berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kinerja PAD melampaui ekspektasi dengan realisasi fantastis sebesar Rp4.644,46 miliar, jauh melampaui target awal hingga 155%. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 145% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan kemandirian fiskal daerah yang semakin matang.

Peningkatan drastis sebesar Rp2.115,49 miliar dalam Pendapatan Pajak Daerah menjadi pendorong utama pertumbuhan PAD. 

Secara rinci, kontribusi PAD berasal dari:

Pendapatan Pajak Daerah: Rp3.498,34 miliar

Pendapatan Retribusi Daerah: Rp585,09 miliar

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan: Rp314,33 miliar

Beberapa pos pajak daerah yang menjadi tulang punggung pencapaian ini termasuk Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (Rp1.005,45 miliar), Pajak Kendaraan Bermotor (Rp898,76 miliar), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (Rp531,05 miliar), dan Pajak Rokok (Rp495,20 miliar).

Tantangan di Sisi Belanja Modal dan Serapan Anggaran

Di sisi pengeluaran, realisasi Belanja Daerah secara agregat tercatat sebesar Rp13.422,94 miliar, atau 76,03% dari pagu anggaran. Meskipun terjadi ekspansi belanja sebesar 29,45% dibandingkan tahun sebelumnya, otoritas fiskal menyoroti adanya tantangan dalam percepatan penyerapan anggaran.

Secara khusus, Belanja Modal Daerah masih menunjukkan tingkat penyerapan yang relatif rendah, baru mencapai 25,57% dari total pagu. Hal ini memerlukan upaya strategis dan akselerasi signifikan di kuartal terakhir tahun ini untuk memastikan proyek-proyek pembangunan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak ekonomi yang optimal.

Surplus APBD Melonjak Tajam

Berkat pengelolaan pendapatan yang efisien dan realisasi belanja yang terukur, postur APBD konsolidasian di Sulut mencatatkan hasil positif berupa surplus fiskal yang impresif.

Hingga Triwulan III 2025, surplus APBD tercatat sebesar Rp3.740,73 miliar. Angka ini melonjak tajam dari surplus pada periode yang sama tahun 2024 yang hanya sebesar Rp756,76 miliar, menandakan kesehatan fiskal daerah yang semakin kuat dan berkelanjutan.


(*)