Jurnal Olahraga – Asa tim bulutangkis Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Utara (Sulut) ke-XII di Manado harus pupus di depan pintu gerbang GOR Polkesdo, Selasa (18/11/2025). Kontingen Sangihe dilarang tampil, memicu kekecewaan mendalam dari para atlet dan ofisial.
Ofisial tim Sangihe, Cornelis Samahati, mengungkapkan rasa frustrasinya atas insiden ini. "Kami sudah menyeberangi lautan, mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya. Sampai di lokasi, kami tidak diizinkan ikut serta. Tentu kami sangat kecewa, terutama para atlet," ujarnya.
Menurut Cornelis, keputusan sepihak ini merupakan pukulan telak bagi semangat juang atlet muda mereka yang telah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan. Ia menilai manajemen panitia penyelenggara carut-marut, yang terbukti dari informasi jadwal technical meeting yang simpang siur dan baru dikabarkan via telp setelah penundaan.
Permasalahan utama terletak pada status keanggotaan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sangihe. Pihak Pengprov PBSI Sulut bersikeras melarang partisipasi Sangihe dengan alasan tidak adanya kepengurusan cabang yang sah dan aktif.
Namun, argumen ini dibantah oleh Cornelis. Tim Sangihe merasa diperlakukan tidak adil karena sebelumnya mereka telah berhasil melewati tahap verifikasi data entry by name, diloloskan, dan bahkan mendapatkan ID Card resmi peserta. "Verifikasi data seolah tidak berarti apa-apa, karena keputusan akhir hanya bergantung pada PBSI Sulut," keluhnya.
Di sisi lain, Sekretaris PBSI Sulut, Donald Moninca, menegaskan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku. "Sebagaimana aturan dan regulasi, peserta wajib memiliki kepengurusan yang sah dan aktif. Kabupaten Sangihe belum memiliki pengurus aktif," jelas Donald.
Dengan tidak adanya titik temu dan pertandingan yang sudah dimulai, kontingen Sangihe memutuskan untuk tidak melanjutkan upaya negosiasi. Mereka memilih untuk kembali ke daerah asal dan melaporkan insiden yang mereka anggap tidak adil ini kepada pimpinan daerah.
"Ini sangat membuat atlet terpukul, mental mereka pasti down," tutup Cornelis, mengiringi langkah timnya meninggalkan arena pertandingan Porprov Sulut XII.
(postman)
