Jurnal Manado – Tujuan utama penggunaan APBD untuk dirasakan manfaatnya oleh rakyat Sulawesi Utara (Sulut). Motivasi ini disampaikan Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Evaluasi Realisasi APBD secara virtual yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Rabu (24/12/2025).
Kecepatan penyerapan anggaran di akhir tahun bukan sekadar mengejar pemenuhan target di atas kertas. Ia menekankan bahwa sirkulasi dana publik harus berdampak langsung pada penguatan sektor-sektor vital, terutama saat beban layanan dasar meningkat di musim liburan.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan publik tetap prima dan ekonomi warga tetap stabil di tengah perayaan Natal. Percepatan belanja daerah ini adalah kunci untuk menghindari sumbatan anggaran, sehingga bantuan sosial dan layanan kesehatan dapat menjangkau masyarakat tepat waktu,” jelas Gubernur Yulius.
Mendagri Tito Karnavian memberikan instruksi khusus kepada para pemimpin daerah agar menjaga akurasi belanja. Ia mewanti-wanti agar tidak terjadi penumpukan anggaran di detik-detik terakhir yang berisiko menurunkan efektivitas penekanan inflasi.
“Setiap rupiah harus bekerja untuk rakyat. Saya minta koordinasi internal diperkuat agar tidak ada program yang mangkrak atau tertunda di saat masyarakat sangat membutuhkan stabilitas harga dan ketersediaan stok pangan,” ungkap Tito.
Catatan menggembirakan muncul dari data keuangan Bumi Nyiur Melambai. Hingga awal Desember 2025, rapor realisasi APBD Sulut sukses bertahan di "zona hijau". Capaian ini menunjukkan kepatuhan fiskal yang tinggi, yang tidak lepas dari peran aktif Gubernur dalam memantau Rapat Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (EPRA) secara berkala sepanjang tahun.
Ke depan, Pemprov Sulut akan terus memprioritaskan belanja produktif yang menyasar pemberdayaan UMKM, perbaikan infrastruktur strategis, hingga penyaluran bantuan langsung bagi keluarga kurang mampu.
Dengan performa anggaran yang berada di jalur yang tepat (on track), Sulawesi Utara optimistis menutup kalender fiskal 2025 dengan hasil yang memuaskan. Langkah akselerasi ini menjadi pondasi penting bagi pemerintah daerah untuk menyongsong tahun anggaran 2026 dengan optimisme dan kepercayaan publik yang semakin kuat.
(postman)
