Iklan

May 1, 2013, 19:08 WIB
Last Updated 2013-05-02T02:10:08Z
Nasional

Buruh Tentang Kenaikan BBM

JURNAL,JAKARTA-Para pekerja di seluruh dunia, 1 Mei 2013, menggelar unjuk rasa. Di Jakarta, buruh menentang kenaikan BBM.

Mereka menuntut hak-hak buruh, termasuk upah dan kondisi yang lebih baik. Bahkan ribuan pengunjuk rasa bentrok dengan aparat keamanan, seperti yang terjadi di Turki, Rabu, 1 Mei 2013. Diperkirakan sebanyak 80 negara menyatakan hari libur guna memperingati Hari Buruh sedunia.

Demonstrasi pertama berlangsung di Asia. Puluhan ribu pekerja di Jakarta menggelar unjuk rasa menuntut perlakuan terhadap pekerja yang lebih baik dan menentang rencana pemerintah memotong subsidi minyak.

Koresponden Al Jazeera di Jakarta, Step Vaessen, melaporkan, "Di setiap tempat, saya melihat para pekerja berunjuk rasa. Ini merupakan unjuk rasa terbesar yang pernah saya lihat di sini."

"Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) kemarin mengumumkan bahwa harga minyak bakal dinaikkan." Unjuk rasa ini, lapor Vaessen, diperkirakan diikuti sekitar 150 ribu orang yang membanjiri ibu kota Jakarta.

Dari belahan bumi lain diperoleh keterangan, Lapangan Taksim di Istanbul pada Rabu, 1 Mei 2013, ditutup petugas keamanan setelah pemerintah Turki menyatakan pelarangan terhadap peringatan May Day di sana.

Lapangan Taksim pada 1977 menjadi saksi bisu peringatan May Day karena terjadi bentrok antara petugas keamanan dan pekerja, yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Hashem Ahelbarra, koresponden Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, "Ada bentrokan di sana, terutama di kawasan yang mengarah ke Lapangan Taksim yang ditutup petugas keamanan."

Dia melanjutkan, "Demonstran mengatakan, mereka harus diberikan akses guna merayakan 1 Mei di sebuah tempat yang menjadi simbol penting. Mereka juga menginginkan ada penghormatan terhadap peristiwa yang menyebabkan puluhan orang tewas."

Sementara itu, di Phnom Pehn, ibu kota Kamboja, para pekerja garmen meminta agar upah buruh dinaikkan dan memperbaiki kondisi pekerja. Koordinator unjuk rasa mengatakan, demonstrasi yang mereka gelar diikuti sekitar 5.000 buruh, termasuk dari persatuan pekerja.

Demonstrasi di Kamboja diikuti 16 organisasi dan asosiasi buruh. Selain menuntut perbaikan upah, mereka juga menyerukan agar buruh bisa memenangi pemilu pada Juli mendatang.

"Saya minta upah saya dinaikkan menjadi US$ 150 (Rp 1.450.000)," kata pekerja garmen, Neang Leakena, yang bekerja di pabrik garmen milik perusahaan Cina, Deum Por.

Di Filipina, ribuan buruh kontrak menandai May Day dengan aksi jalanan di ibu kota Manila. Mereka menuntut agar pemerintah memperkuat hak-hak buruh dengan memberikan kebebasan membentuk serikat pekerja.

Pada bagian lain di Athena, ibu kota Yunani, persatuan sektor swasta dan publik menyerukan mogok 24 jam guna melawan kebijaksanaan penghematan oleh pemerintah. Sedangkan di Moskow, ibu kota Rusia, otoritas setempat mengawal unjuk rasa di 16 tempat terpisah, termasuk salah satunya digelar oleh Partai Rusia Bersatu pimpinan Presiden Vladimir Putin. Kelompok lainnya, Partai Komunis, menggelar aksi di kota lain yang diikuti 90 ribu orang.(**)