"Sebenarnya untuk RSKD sudah akan dilaksanakan bulan sebelumnya namun karena adanya rolling untuk eselon 3 dan 4 sehingga tertunda. Staf yang dipersiapkan untuk rencana itu, ikut di rolling. Sementara staf yang baru masih perlu diberikan pemahaman soal BLU,” terang Direktur.
Meski demikian dr Bahagia pastikan pada bulan Juni nanti BLU sudah bisa diterapkan. Apalagi dengan adanya BLU, bisa memberikan ruang gerak yang lebih terutama solusi untuk persoalan yang dihadapi secara mendadak.
“Dengan BLU pelayanan lebih cepat. Intinya di BLU pengelolaan keuangan bisa di kelolah sendiri dan bisa 4 kali melakukan perubahan dalam 1 tahun,” jelas Direktur sembari mencontohkan jika dengan BLU dan ada persoalan yang urgen tapi tidak masuk dalam perencanaan maka bisa dilakukan perubahan sehingga persoalan tersebut dapat langsung teratasi. Lain halnya dengan menggunakan APBD yang harus menuggu perubahan dulu.
“Saat ini kami punya 300 tempat tidur, 250 untuk pasien jiwa dan 50 umum. Setiap tahun kebutuhan pendanaan di rumah sakit ini terus meningkat, tapi karena ada keterbatasan dalam pengelolaan keuangan, sehingga kebutuhan untuk pelayanan pasien didahulukan. Sementara untuk memenuhi atau meningkatkan kebutuhan lain, terpaksa tertunda. Terbatasnya pengelolaan keuangan sangat berdampak pada pelayanan masyarakat. Jika dengan sistim BLU persoalan tersebut bisa teratasi,”lanjutnya.
Ia juga menambahkan dalam waktu dekat RS akan menggunakan Billing Systim atau sistim komputerisasi. “Semua data akan diinput sehingga memudahkan bagi karyawan RS dalam mengelola data dan mengolah informasi. Sistim Informasi Rumah Sakit (SIRS),” pungkas Direktur.(man)