Iklan

July 4, 2013, 06:17 WIB
Last Updated 2013-07-04T15:39:35Z
DPRD Sulut

Pansus Pemekaran Tetapkan Tanggal 9 Paripurna



MANADO-Panitia Khusus (Pansus) kembali menggelar rapat koordinasi bersama perwakilan daerah pemekaran Nusa Utara. Dalam pertemuan tersebut, Benny Ramdhani mengingatkan kembali agar  isu-isu yg berkaitan dengan ketertinggalan wilayah dan dianaktirikan sering dihembuskan. Untuk itu Ia mengajak kepada seluruh yang hadir dan masyakarat agar isu tersebut harus diberantas.

“Ini menjadi isu yang pararel untuk itu harus dibernatas,” ujar Brani sapaan akrabnya.
Selain itu juga dikatakannya bahwa Pansus akan berusaha dan menetapkan jadwal Paripurna Pemekeran pada tabggal 9 juli nanti.

“kami sepakat dan telah mengagendakan minggu depan akan diparipurnakan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan salah satu bentuk keseriusan Pansus Pemekaran dimana jadwal yang seharusnya untuk kunjungan kerja di daerah pemekaran dibatalkan. “Lebih baik dana yang akan dikeluarkan untuk kunker dialihkan ke sesuatu yang lebih bermanfaat dan berguna bagi proses pemekaran,” ungkap Brani.

Sementara itu Elisabeth Lihiang mengatakan, hal yang terpenting dalam pembentukan provinsi adalah mencantumkan dana kesiapan dan setelah terbentuk pemekaran. "Kita harus mencantumkan nominal didalam draf pengajuan," ujarnya. 

Senada disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Talaud, Angel bertus Tatibi bahwa isu itu telah dilontarkan kepada dirinya. “saya telah menerima Short Mesagge Service (SMS), jangan-jangan ini hanya kepentingan politik karena sekarang masa pencalegan. 

Untuk itu mari kita buktikan bahwa apa yang disangkakan kepada kita semua dapat ditepis dengan terwujudnya pemekaran Provinsi Perbatasan  Kepulauan Nusa Utara,” ujarnya.

Selain itu juga Ia mengungkapkan bahwa dana hibah yang akan disediakan demi untuk pemekaran akan dicantumkan di APBDP 2013. “Kami Kabupaten Talaud akan memasukkan dana itu di APBDP jadi tidak ada masalah lagi bagi Kabupaten talaud. Pun dengan data, Talaud sudah merampungkannya,” tambah Tatibi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut, Jauhari Kansil yang juga Ketua Pemekaran Nusa Utara mengatakan, kesiapan Pemerintah yang ada di Nusa Utara untuk daerah kepulauan hampir semuanya rampung, baik dari segi dana, data dan semua yang diperlukan untuk kebutuhan pemekaran. Bahkan sejauh ini, masing-masing yang terlibat dalam pemekaran telah melakukan lobi-lobi.
“Masing-masing telah melakukan langkah-langkah seperti lobi ke pusat. Pendekatan ini perlu agar prosesnya dapat terwujud,” terangnya Wagub.
Selain itu dikatakan Wagub bahwa dokumen pemekaran telah di bawa langsung ke DPD RI dan DPR RI dalam hal ini Komisi II.

“Ini merupakan langkah untuk mencapai sasaran. Orang Manado bilang torang malendong sama-sama supaya kekuatan lebih besar,” kata Wagub diaminkan semua yang hadir.

Terkait dengan akan diadakan paripurna pada tanggal 9 juli nanti, Wagub mengingatkan kembali kepada seluruh yang terkait dan belum merampungkan kelengkapan data-data untuk segera diselesaikan sehingga dapat mempercepat kinerja pansus.

Hadir dalam pertemuan tersebut, ketua Pansus Pemekaran Soenardji Soemantha, Elisabeth Lihiang, Anton Mamonto, Idrus Mokodompit, John Sumual. Dirut Bank Sulut, Salibana, Tim pansus pemekaran Nusa Utara, Anggota DPR RI Paula Singal. (man)