Iklan

December 2, 2013, 21:02 WIB
Last Updated 2013-12-03T08:13:10Z
Hot

Ku Ukir Cinta di Negeri Dewata

Sebuah Cinta yang bermakna Yang ingin ku tulis
Bukanlah sebuah mimpi
Yang terbang melayang
Hanya di atas angan-angan
Rasa sepi di tengah keramaiaan ini
Buat ku tau apakah aku bisa
Menggapai dengan kelebihan ini
Ku lakukan karena satu “Tuhan Maha Tahu
Tetes embun yang mengalir mengayun di dedaunan,membangunkan ku saat sinar sang fajar merambat di sela-sela jendela kamarku,ku coba membuat tubuh ini terbangun dan merasakan indahnya mentari hari ini, Rio da Riza, yang mencoba mengubah sebuah kekurangan menjadi satu yaitu keajaiban yang akan membawa kami menjadi pribadi yang tangguh,ku coba gerakkan tulang-tulang ini yang mulai rapuh termakan waktu,tapi aku percaya bukan waktu yang akan melenyapkan impianku. Aku sendiri dalam waktu.
dia meninggalkanku di antara beribu Alunan Vektor ini sendirian tanpa dirinya di samping ku.
“Sebenarnya dia dan aku tak benar-benar meninggalkan kita, aku dan dia  bisa menemukannya setiap detik…..”
“Di sini……di Hati”
Memori itu masih ku kenang. Tak akan pernah ku pungkiri jika kamu adalah bagian dari hidupku. Tapi inilah kenyataan jika aku harus merelakanmu pergi meski ku tahu hati kita tak pernah berkata untuk berpisah sebab cinta yang kita jalani adalah anugerah dari Tuhan.
Masih melekat dalam ingatan, saat kita menyatukan cinta di kota sejuk puncak Tomohon. Saat itu, dengan kesejukan di suatu senja tepatnya 30 September 2013, bersama kita arungi dan rengkuh cinta yang kita rasakan. Luapan emosi dan kehangatan menjadi satu kala kita berjanji untuk menyatukan rasa itu.
Harum tubuhmu menghiasi ruangan kamar seakan menghipnotis hasrat terus berkobar. Inci demi inci ku nikmati tubuhmu yang gemulai hingga desahan nafasmu seperti dentuman lagu bangkitkan gairah. Detik berikut kau pasrahkan diri untuk sama-sama merengkuh nikmatnya cinta hingga kita trersenyum dalam pelukan kepasrahan berdua.
“Rio, sungguhkah kau mencintaiku?” pertanyaan yang keluar dari bibirmu yang merekah membuat ku semakin tersadar bahwa aku memang mencintaimu.
“Ya, aku mencintaimu dengan sisa umurku,” jawab ku.
Kita berduapun kembali berpelukan erat hingga tertidur walau sejenak.
Hari demi hari kita lewati bersama dengan penuh cinta dan gairah. Hingga tak terasa waktu itu tiba, dimana kita berjanji untuk mengisi liburan di kota bali.
“Perhatian-perhatian para penumpang pesawat yang menuju Denpasar segera masuk ke pesawat karena pesawat akan segera melakukan penerbangan,” kata yang empunya pesawat hehehee.
“Ayo ri, kita naik,” ajakku. Kemudian kita berjalan menuju gerbong pesawat sambil bergandengan tangan.
Kelas ekonomi cukuplah yang pasti sampai di bali dengan selamat. Terbayang dalam anganku kita akan merengkuh kenikmatan berdua di pulau dewata.
“Io, Kita akan transit di makasar sayang,” ucapmu dengan lembut.
Aku tersenyum, dalam hati, mengsyukuri karena perjalanan cinta kita semakin banyak kenangan hahaha.
“Gak masalah justru lebih seru karena kita bisa foto-foto walau hanya di bandaranya,” balasku.
 Setelah 1 jam pesawat transit kemudian melanjutkan penerbangan ke kota bali. Jam 14.00 tibalah kita di Bandar Udara Internasional  Ngurah Rai Denpasar Bali.
Sungguh tak dapat dilukiskan kebahagian yang kami rasakan saat menghirup udara bali yang panas.
“Kita telah di bali sayang,” ucapku sambil mengecup keningmu dengan lembut dan kau tersenyum, sungguh senyuman termanis yang kurasakan.
Taxi ku cegat antar kita ke salah satu penginapan yang ada di kuta. Kembali kita melakukan petualangan cinta.(Bersambung)
Cerita ini hanya imajinasi penulis, jika ada kesamaan tempat dan kejadian hanya secara kebetulan.(viviany)