Iklan

February 4, 2014, 07:54 WIB
Last Updated 2014-02-04T15:54:31Z
DPRD Sulut

Brani : Pemerintah harus inventarisir seluruh kerugian

Jurnal,Manado-Banjir yang menyebabkan hampir seluruh dataran rendah terendam dan berdampak perekonomian dan kehidupan masyarakat terganggu. Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan sungguh luar biasa. Aset-aset publik, swasta, dan masyarakat tak terselamatkan. Jutaan air meluap dari sungai Tondano, sungai Sawangan, sungai Sario, sungai Malalayang sungai Bailang, dan dari selokan-selokan; banjir bandang mulai sekitar pukul 10.00 wita tiba di muara dan menggenangi wilayah kota Manado. Aktivas perkantoran, sekolah, swasta dan masyarakat di daerah yang terdampak bencana tak berjalan normal. Wilayah-wilayah yang dilalui banjir mengalami kerusakan parah. Rumah dan jalan dipenuhi lumpur dan sampah. Wilayah pemukiman dan jalan yang sebelumnya bersih dan apik tampak seperti tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Puing-puing bangunan, bambu, kayu dan perabotan yang hanyut menutupi jalan. Volume sampah yang diangkut setiap hari mencapai sekitar 1.500 ton. Hal itu menjadi perhatian serius DPRD Sulut. “Dewan harus memanggil seluruh instansi berkaitan menginventarisir semua kerugian yang diakibatkan banjir bandang,” ujar Benny Ramdhani, Selasa (4/02), diruang kerjanya. Ia mencotohkan Dinas Sosial Manado melaporkan kerugian material, korban meninggal dan luka-luka akibat bencana tersebut. “laporan itu menyangkut besaran anggaran pemerintah daerah yang sudah disalurkan, termasuk anggaran bantuan pemerintah pusat dan pihak ketiga bukan dari APBD. Kami, DPRD perlu mengetahuinya,” jelas Ketua Anshor Sulut ini. Ramdhani juga melontarkan kritikan kepada pemerintah pusat agar melihat bencana yang terjadi di Kota Manado juga seperti bencana alam yang terjadi di daerah lain. “Pemerintah pusat harus melihat bencana ini seperti bencana yang terjadi di daerah lain,” pungkas Calon anggota DPD-RI ini.(man)