Jurnal,Manado-Setelah sempat terjadi gonjang-ganjing dikalangan legislator tekait sikap Ketua DPRD Sulut yang sepertinya enggan menandatangani surat revisi APBD bahkan diberitakan sebelumnya bahwa Dengan perlakuan tersebut akhirnya Fraksi golkar jadi ‘buah cibiran’ karena tindakan ketua yang notabane rekan mereka di fraksi golkar.
Seperti dikatakan Wakil Ketua DPD I PG Sulut, Ir Sherpa Manembu sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh kadernya. "Golkar dipermalukan oleh sikap kadernya yang enggan menandatangani APBD cuma karena alasan surat pengantar saja yang sepele," katanya.
"Saya tidak mengerti mengapa ia tidak mau menandatangani revisi APBD. Maunya (Meiva, red) apa? Alasannya apa?" tanya Ketua Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut. Dan segelintir statman dari beberapa anggota, akhirnya Meiva Salindeho Lintang, Kamis (13/02), dihadapan wartawan menandatangani berkas revisi APBD. Dalam hal ini, Meiva menjelaskan bahwa dirinya bukan tidak mau menandatangani namun karena ia sendiri taat akan azas dan aturan.
“Saya taat akan azas dan aturan. Tiga kali sulut menetapkan APBD dan tiga kali meraih penghargaan predikat WTP. Dan kali terakhir ini karena persoalan administrative sengaja dipolitisasi dan dibuat-buat sehingga saya dan kepala daerah bersitegang. Saya yakin akan menghormati keputusan saya ini bahwa saya taat azas, taat aturan tetapi menghormati beliau sebagai kepala daerah dan senior politik, guru politik dan telah banyak berbuat untuk daerah,” ucapnya.
Ia juga dengan tegas mengingatkan bahwa jangan coba mempolitisasi atau mengkambinghitamkan serta menyudutkan dirinya sehingga hubungan dengan Gubernur selaku kepala daerah dan mitra kerja menjadi renggang.
“Kalau ada kepenitngan yang lebih besar untuk menjalankan kepentingan APBD dn tugas saya sebagai ketua dewan maka itu akan jadi prioritas bagi saya namun harus diimbangi dengan aturan yang tepat karena ini sudah dimasa penghujung jabatan saya,” pungkasnya.(man)
