Iklan

July 7, 2014, 07:33 WIB
Last Updated 2014-07-07T14:33:26Z
Utama

Jelang Pilpres, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Jurnal,Manado - Pemilihan presiden hanya tinggal 2 hari lagi. Selama beberapa hari terakhir, suhu politik cukup panas. Persaingan antara pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK semakin kencang.
Di tengah persaingan yang semakin ketat dan panas, beredar isu kondisi di dalam negeri bakal ricuh pasca perhitungan suara pilpres. Menteri Perindustrian MS Hidayat punya pandangan berbeda. Dia meyakini, masyarakat semakin dewasa menyikapi proses demokrasi.
Menurutnya, kondisi ekonomi nasional khususnya menguatnya nilai tukar Rupiah, jadi salah satu gambaran. "Exchange rate hari ini Rp 11.600, berarti semua orang yakin tidak akan apa-apa. Itu menunjukkan ada confidence terhadap stabilitas," ujar Menperin di kantornya, Senin (7/7).
Dalam pandangannya, kondisi sosial politik di dalam negeri akan stabil selama proses demokrasi berjalan sesuai aturan. Dia menegaskan, negara sudah menjamin itu. "Akan lebih stabil kalau yang menang si A atau si B, menurut saya kalau prosesnya bener ya akan tetap stabil, karena orang yang takut itu karena stabilitas, itu dijamin oleh TNI/Polri dan negara," tegasnya.
Meski demikian, Menperin tidak membantah bahwa saat ini investor cenderung menahan diri sampai keadaan politik benar-benar stabil. Mantan ketua Kadin ini menuturkan, dunia usaha tidak pro terhadap salah satu calon presiden dan calon wakil presiden.
"Siapapun yang menang kalau dia bisa menghasilkan ketentraman dan stabilitas, karena dunia usaha hanya membutuhkan stabilitas," katanya.(mdk)