Iklan

July 25, 2014, 06:22 WIB
Last Updated 2014-07-30T13:24:36Z
Advetorial

Deprov Berikan Reword bagi Pegawai Muslim Berprestasi

Pelaksanaan Buka Puasa Bersama (Bukber) yang diselenggarakan oleh DPRD Provinsi tidak seramai tahun – tahun sebelumnya. Meski demikian, kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan rukun. Hal itu dirasakan oleh seluruh para undangan anggota dewan dan PNS muslim dan non muslim yang hadir di ruang paripurna DPRD Sulut.
Kegiatan yang dilaksanakan tiga hari sebelum lebaran tersebut atau tepatnya Jumat (25/07) sore bertambah meriah saat Ustad Umar Maliki sebagai penceramah membawakan 

kultum tujuh menit diselingi dengan sindirian dan guyonan yang lucu.
Terlebih dalam ceramah, Ustad menegaskan tentang pentingnya menumbuhkan rasa solidaritas dan perilaku yang jujur. “Puasa adalah soal solidaritas. Bukan hanya soal bicara tetang kelaparan, tapi merasakan bagaimana merasa lapar. Bukan soal bicara menahan kehausan, tapi juga menahan hawa nafsu dalam bentuk apapun,” ucap Maliki.
Ia juga bicara soal puasa berbohong. “Air wudhu tidak sah jika hanya bibir yang basah. Airnya harus lewat kerongkongan, agar dalam berkata-kata, kejujuran yang dipegang. 

Karena sekarang ini banyak sekali.
orang baik banyak, tapi orang jujur adalah mahluk langka,” tambah dia.
Ketua DPRD, Meiva Salindeho-Lintang dalam sambutannya mengakui bahwa kerukunan merupakan hal penting yang harus tetap dijaga. Dan terkait cer
amah dari Ustad Maliki, Meiva mengajak seluruh masyarakat Sulut untuk menjaga solidaritas dalam perbedaan keyakinan.
Terkait Pilpres pun, Meiva mengharapkan warga Sulut menjadi bagian penting dari demokrasi di Negara ini.
Acara buka puasa tersebut juga dihadiri oleh Wakil gubernur, DR Djouahri Kansil MPd dan sejumlah anggota dewan. Di antaranya Djafar Alkatiri, Ayub Ali, Ritha Hamid, Rosmawati Nasaru, Raski Mokodompit, Idrus Mokodompit, Sunardi Soemantha dan Felly Runtuwene.(***)