
Jurnal,Manado - Ada skema permainan uang (money
game) yang lagi ramai dibicarakan di Indonesia, yaitu MMM (Manusia Membantu
Manusia/Mavrodi Manial Moneybox). Skema seperti ini bukan barang baru, hanya
saja belum lama masuk tanah air.
Seperti dikutip dari situs
MMMIndonesian.com, Rabu (13/8/2014), skema memutar uang berisiko tinggi ini
lahir di Rusia. Namanya juga money game, tidak pernah bertahan lama. Bahkan,
sampai saat ini si pendiri MMM, Sergei Mavrodi, sudah tidak lagi tinggal di Negara
Beruang merah karena skema yang ia ciptakan berujung kasus.
Jika melihat sejarahnya, MMM
didirikan pada tahun 1989 oleh Mavrodi, Vyacheslav Mavrodi, dan Olga Melnikova.
Jauh sebelum menciptakan money game yang katanya ingin melawan sistem kapitalis
dunia, MMM hanyalah perusahaan jual-beli komputer dan peralatan kantor.
Sempat dituduh menggelapkan
pajak, MMM banting setir ke usaha jual-beli saham. Bisnisnya pun tak kunjung
membaik, hingga tahun 1994 mereka memutuskan untuk memulai usaha dengan skema
piramid alias Ponzi.
Skema Ponzi adalah skema
permainan uang yang mengandalkan orang lain dalam melipatgandakan uang.
Contohnya, satu klien bisa mendapat untuk jika ada klien baru yang memasukan
uang, dan begitu seterusnya.
Jika suatu saat tidak ada lagi
klien yang mau masukan uang, maka di situlah permainan berakhir. Karena dalam
skema ini tidak ada investasi, tidak ada barang, tidak ada bisnis. Murni hanya
perputaran uang secara massal yang digerakan oleh uang para anggotanya sendiri.
Artinya, keuntungan yang didapat
benar-benar hanya mengandalkan kerelaan orang lain. Biasanya, supaya orang lain
mau bergabung maka harus ada iming-iming keuntungan yang tinggi dan kisah
keberhasilan mereka yang sudah sukses bermain uang lebih dulu.Rayuan seperti
ini kerap berhasil, terutama di negara dengan edukasi keuangan minim seperti di
Indonesia. Begitu melihat ada orang sukses tanpa harus kerja keras, orang
Indonesia biasanya langsung latah dan ikut-ikutan.
Skema ponzi ini biasanya
disamarkan melalui bisnis koperasi, MLM, atau aneka bisnis investasi lainnya.
Nah, MMM ini dengan gamblang menyebut mereka bukan bisnis, tapi murni skeman
piramid untuk bermain uang.
Lebih hebatnya lagi, meski ini
permainan berisiko tinggi dan berpotensi dana hilang dalam sekejap, anggotanya
malah terus bertambah banyak.
Bahkan di awal MMM mulai
menggelar money game, anggotanya dijanjikan return investasi hingga sepuluh
kali lipat dalam setahun. Alhasil, banyak rakyat Rusia yang berbondong-bondong
daftar jadi anggota.
Sampai akhirnya MMM ketahuan
menggelapkan pajak dan harus ditutup pada 1994. Anggotanya yang masih menunggu
get help (GH) istilah menunggu transferan dari para anggota lain pun tidak bisa
menerima uangnya kembali yang masing-masing menunggu 50 miliar- 100 triliun
rubel.
Menurut Wikipedia, setidaknya 50
investor bunuh diri karena tidak mendapatkan uangnya kembali. MMM kemudian
dinyatakan bangkrut pada bulan September 1997. Sergey Mavrodi pun sempat
menghilang.
Tak kapok menipu rakyat Rusia, ia
kembali muncul dengan bantuan kerabatnya dengan menciptakan skema bisnis serupa
tapi dengan berkedok jual beli saham dengan janji keuntungan 200%
Rakyat Rusia yang tidak sadar ini
perusahaan bikinan Mavrodi kembali mendaftarkan diri. Tidak lama kemudian,
bisnis ini kembali bangkrut dan sekitar 275.000 orang kehilangan uang mereka.
Sampai pada 2003 Mavrodi dibekuk
dan dijebloskan ke penjara dengan berbagai tuntuan, mulai dari penggelapan
pajak hingga penipuan skala masif. Hampir lima tahun di penjara tak membuat
Mavrodi kapok.
Ia kembali membuka bisnis dengan
skema ponzi bernama MMM-2011. Ternyata bisnisnya ini hanya percobaan alias tes
pasar apakah masih ada orang yang mau bergabung. Ia sendiri menutup MMM-2011
tak lama setelah berdiri.
Selidik punya selidik, ia
membidik India sebagai tempat untuk menjalankan aksi terbarunya. Ia sengaja
membidik negara-negara berkembang karena di negara maju skema bisnis ini sudah
dilarang karena berpotensi merugikan banyak orang.(dtc)