Iklan

August 31, 2014, 03:52 WIB
Last Updated 2014-09-24T13:53:16Z
ManadoUtama

"Hidup Bersama Untuk Bersama Hidup"




Jurnal,Manado – Warga Sulawesi Utara (Sulut) mulai merasa tidak nyaman. Apalagi akhir – akhir ini khususnya di Manado sering terjadi perkelahian antara kampung (Tarkam) yang mengakibatkan kerugian materi hingga meregang nyawa. Alhasil pemerintah dan aparat serta tokoh masyarkat dan tokoh agama harus ekstra keras memikirkan solusi hingga persoala ini dapat terselesaikan.
Seperti yang dikatakan oleh Walikota Manado, GS Vicky Lumentut, lewat akun resminya.
“Penting para tokoh agama, tokoh pemerintahan, tokoh politik duduk bersama berdiskusi, meskipun dalam suasana santai membicarakan strategi mempertahankan atmosfir kebersamaan dan persaudaraan dalam kehidupan sebagai orang Manado (Sulut).
Menurutnya, dengan menggunakan  filosofi "Hidup bersama untuk Bersama hidup".
“Mohon didoakan dan dukungan wargaku skalian,”
 Begitu juga saat Walikota mendengar kabar terjadinya tawuran hingga meregang nyawa. Ia sangat menyayangkan dan kecewa dengan terus terjadinya aksi tawuran Antar Kampung (Tarkam) dan perang panah Wayer di sejumlah kecamatan di Manado.
“Tadi sekitar jam 4 subuh saat berkomunikasi dengan para Camat melalui ForS-One, sebuah sarana komunikasi media sosial, saya tanya apa kabar Manado? Camat Tuminting dan Kasat Pol PP menjawab tadi subuh ada kejadian tarkam di lorong lumba-lumba Tuminting dan menelan korban jiwa karena ada warga masyarakat yang menjadi korban timah panas atau tembak ditempat aparat berwajib. Keputusan ini diambil oleh aparat karena pelaku Tarkam dirasa sudah membahayakan keselamatan warga lainnya termasuk aparat berwajib dilapangan. Saya sangat sedih mendengar kabar tersebut, karena menurut saya hal itu tidak perlu terjadi. Tapi dengan sangat menyesal, sebagaimana komitmen bersama kita melalui Deklarasi Agustus Manado Aman dan Damai, pihak polisi selaku aparat penegak hukum tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas kalau terjadi upaya menganggu keamanan, apalagi mengancam jiwa orang lain,” ujar Walikota saat membawakan sambutan dalam ibadah dfi Gereja.
"Selaku Pemerintah Kota Manado, saya menyayangkan masih adanya aksi tawuran dan penggunaan senjata tajam. Saya minta mari torang warga masyarakat, kawal itu keamanan di Kota Manado, jangan mudah emosi dan terprovokasi, karena itu pasti akan mendatangkan penyesalan, bahkan kerugian semua pihak," saran GSVL. Ditambahkannya, hanya dengan kondisi aman dan damai kita warga jemaat bisa datang beribadah dan bersekutu untuk memuji Kemuliaan Nama Tuhan. Oleh karena itu, warga jemaat GMIM khususnya bisa menjadi terdepan untuk menghadirkan suasana aman dan damai di Kota Manado. Mari kita kawal dan jadi pelopor, keamanan dan kedamaian di kota yang kita cintai ini. "Saya tak bosan-bosan meminta dan menasehati kalangan orang tua, untuk bisa terus mengawasi dan membimbing anak-anak seputar pendidikan dan pergaulannya. Orang tua harus bisa terus mengawasi, dan alangkah baiknya diarahkan ke hal positif seperti pelayanan iman guna menjadi generasi muda yang berpotensi untuk masa depan," ajak GSVL penuh semangat.(**/uq)