Jurnal,London - David Moyes merasa
dirinya punya potensi untuk menjadi manajer sukses di Manchester United. Akan
tetapi, dia juga merasa tak diberi cukup waktu untuk membuktikan hal tersebut.
Moyes mengemban tugas berat
ketika dia dipercaya menjadi manajer MU pada musim panas tahun lalu. Dia
menggantikan Sir Alex Ferguson, seorang manajer legendaris yang bergelimang
kesuksesan. Meski tak pernah meraih trofi selama 11 tahun bekerja di Everton, Moyes
direkomendasikan oleh Fergie kepada MU.
Moyes pada akhirnya cuma bertahan
selama 10 bulan di kursi manajer MU. Dia diberhentikan lantaran 'Setan Merah'
yang dipimpinnya meraih hasil jeblok di berbagai kompetisi. Community Shield
2013 menjadi satu-satunya gelar yang dia berikan untuk MU.
"Saya sangat terpukul
kehilangan pekerjaan karena saya merasa bisa meraih kesuksesan di dalamnya.
Kita tahu itu akan butuh waktu untuk membuat perubahan-perubahan yang
diperlukan. Butuh waktu untuk berkembang," tutur Moyes dalam wawancaranya
dengan Mail on Sunday.
"Namun, kami berada dalam
proses pembuatan perubahan penting lain. Pada akhirnya, saya merasa tidak
diberi waktu untuk sukses atau gagal," katanya.
Salah satu hal yang membuat Moyes
sangat kecewa adalah cara MU mendepaknya. Kabar pemecatan pria asal Skotlandia
itu lebih dulu merebak di media-media Inggris sebelum pihak klub memberikan
konfirmasi kepadanya.
"Pada akhirnya itu sulit
untuk keluarga saya, cara kami diekspos -- lewat media -- bahwa saya kehilangan
pekerjaan saya," katanya.
"Kami selalu berusaha untuk
melakukan semuanya dengan benar. Saya tahu kalau Anda kalah Anda berisiko
dipecat. Tapi, yang membuatnya jadi berat adalah bagaimana hal itu memengaruhi
keluarga saya," ujar Moyes.
Louis van Gaal telah ditunjuk
sebagai pengganti Moyes. Pertandingan resmi pertama Van Gaal sebagai manajer MU
berakhir dengan kekalahan 1-2 dari Swansea City.