Iklan

September 12, 2014, 06:18 WIB
Last Updated 2014-09-14T11:52:28Z
Manado

Walikota Berharap Kecamatan Wenang Keluar dari Zona Merah



Walikota saat memberikan wejangan kepada seluruh warga yang hadir (ist)
Jurnal,Manado – Dalam dialog terkait daerah rawan konflik yang dihadiri oleh tokoh masyarkat, Agama dan generasi muda yang diadakan Mahakeret Kecamatan Wenang, Walikota Manado GS Vicky Lumentut berharap agar Kecamantan Wenang bisa keluar dari zona merah.   
Menurutnya, Deklarasi Manado Aman dan Damai 7 Agustus lalu itu seharusnya menjadi bekal dan motivasi warga untuk bisa menjaga keamanan dan ketertiban di masing-masing wilayah. Namun dikarenakan hingga kini, masih terdengar ada konflik atau aksi kriminalitas di sejumlah sudut Kota Manado. Maka pihaknya juga berencana akan melakukan deklarasi aman dan damai bersama pihak sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK, dimana mengajak para tenaga pendidik atau guru untuk bisa mengajar maupun menjaga anak didik atau siswa untuk tidak terjebak ke hal-hal negatif.
Walikota saat menghadiri dialog.(ist)
"Pertemuan begini jangan hanya seremonial saja, tapi harus di follow up semua pihak agar bisa mendapat titik terang untuk menuntaskan gangguan keamanan di Kota Manado," beber GSVL seraya berharap pertemuan di Wenang ini jadi pilot project keamanan di Kota Manado. Ditambahkannya, memang saat ini Kecamatan Wenang bersama empat kecamatan lainnya yakni Tuminting, Singkil, Wanea dan Tikala. Terdaftar masuk status zona merah rawan konflik. Dan untuk supaya kasus gangguan kamtibmas ini, tak melebar dan berkurang bahkan hilang di lima wilayah kecamatan tersebut. Maka sangat perlu adanya Revolusi Mental kepada anak-anak, baik yang ingin ke sekolah maupun ke kampus. Dimana, perhatian orang tua sangat diperlukan seperti halnya mengecek perlengkapan tas sekolah anak jangan sampai di dalamnya sudah terdapat benda tajam, obat-obatan maupun minuman keras. Begitu juga bisa mengecek jam malam anak, apa sudah pulang ke rumah maupun telah tidur. Itu semua perlu kontrol pihak orang tua, agar anak-anak tidak terjerumus ke hal-hal negatif yang tak diinginkan kita bersama. "Revolusi mental sangat perlu dari tengah keluarga, karena anak-anak perlu pengawasan pihak orang tua sendiri," jelas GSVL. Turut hadir dalam Rakor tersebut, Camat Wenang Donald Sambuaga SSTP, sejumlah perwakilan TNI dan Polri serta ratusan warga Mahakeret yang diketahui sebelumnya terlibat tawuran.(**/luq)