Jurnal,Manado – Wakil walikota Manado, Harley Mangindaan
meminta kepada seluruh pengguna jalan khususnya di wilayah Sario untuk
bersabar. Pasalnya jembatan Sario hingga saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
“Harus diakui bahwa kemacetan
yang mengular dimana-mana akibat pembangunan Jembatan Sario dan itu menjadi
pekerjaan rumah kita bersama. Jadi masyarakat harus memahami bahwa kemacetan
yang terjadi di Manado bukan kesalahan sistem lalu lintas. Kami berharap semua
warga bersabar,” himbau Wawali.
Sementara itu, Kepala Dinas
(Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Manado,Ir Ferry Siwi menjelaskan, anggaran
pembuatan jembatan tidak ada di Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
“Dananya dari Kementrian PU,
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN). Jadi kewenangannya yang sebenarnya, bukan
di Pemkot Manado,” tegasnya
Penjelaan Siwi akhirnya membuat
warga mengerti dan memahami siapa yang bertanggungjawab atas pekerjaan jembatan
tersebut.
Berdasarkan data yang diterima
bahwa kontrak Tahun Anggaran (TA) 2014 Satker pelaksanaan jalan Nasional
Wilayah III Provinsi Sulut. Proses serah terima pertama pekerjaan/Provisional
Hand Over (PHO) jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2014 lalu. Nilai DIPA
Rp5.978.300 miliar, Kontrak Rp5.658.019 miliar dengan Kontraktor PT. CENDER
dengan Panjang EFF 2.00 KM. Pantauan jurnalmanado.com, pekerjaan masih terus
berlangsung dan terlihat alat pancang tiang beton sudah sementara melakukan
pemancangan dan informasi yang diperoleh rencana kontrak selesai 15 Desember
2014.
SOPIR MOGOK Dilain tempat, para
sopir angkotan kota (Angkot) jalur trayek Jln Kembang akhirnya melakukan aksi
mogok. Hal ini menyusul, kesepakatan awal dengan pemerintah pusat tidak
direalisasikan. “Sebelum dilakukan pembongkaran jembatan Sario, ada pemerintah
pusat yang datang melakukan sosialisasi kepada sopir-sopir trayek Jln Kembang.
Dalam sosialisasi itu ada kesepakatan kalau jalan darurat itu hanya diperuntukan
bagi trayek Kembang atau angkot yang melalui jembatan Sario. Tapi pada
kenyataanya, kesemapatan itu tidak terealisasi sehingga kami kebingungan harus
melalui jalur jalan mana,” ungkap Sekretaris Basis angkot trayek Jln Kembang
Raymond Langi Kamis (11/9). Akan hal itu pun Langi mengatakan, bersama-sama
para sopir trayek Jln Kembang melaporkan ke Polres Manado. “Hari ini kami
lakukan aksi mogok dan menuju ke Polres Manado. Apalagi ada rekan sopir kami
yang menerima tindak kekerasan dan mikro kami di hadang. Kami juga tidak
persalahkan Pemkot Manado karena yang kami tahu persis pembangunan jembatan
Sario ini bukan Pemkot Manado yang buat tapi pemerintah pusat melalui pemerintah
provinsi,” terang Langi. (luq)
GRAFIS NILAI DIPA: 5.978.300
KONTRAK: 5.658.019 KONTRAKTOR PT. CENDER PANJANG EFF: 2.00 KM NO KONTRAK:
HK.02.03/WIL.I-SULUT.04/BPJN XI/086/2014 TGL KONTRAK: 28 FEBRUARI 2014 WAKTU
PELAKSANAN: 150 HARI TGL SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK): 05 MARET 2014 TGL SERAH
TERIMA PERTAMA PEKERJAAN / PROVISIONAL HAND OVER (PHO): 02 AGUSTUS 2014