
Jurnal,Manado – Kembali Kasus eksploitasi anak terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Wenang. Dimana setiap murid disuruh jual kupon oleh Kepala Sekolah (Kepsek) dengan alasan untuk dana kegiatan Pramuka.
Tindakan tersebut membuat gerah para orang tua murid sehingga mereka mengambil langkah berani, melayangkan surat kepada Walikota dan Wakil Walikota untuk mempertanyakan tindakan oknum kepsek tersebut. Bahkan mereka meminta agar kepala UPT diganti dan mengancam akan melakukan demo jika tindakan kepsek tersebut tidak ditindaklanjuti.
Mendapat informasi tersebut Wakil Walikota Harley Mangindaan, mengingatkan agar sekolah jangan melakukan tindakan yang melanggar aturan yang telah ditetapkan, apalagi melakukan pungutan dan kegiatan yang membebankan orang tua murid. Ia meminta agar Diknas segera mengambil tindakan tegas bagi sekolah yang melanggar dan terus melakukan pengawasan.
“Saya meminta Kadis agar lakukan pengawasan di sekolah – sekolah. Tindak tegas jika ada sekolah yang melakukan pungli dan melanggar aturan,”
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Manado Corry Tendean saat dikonfirmasi, Jumat (10/10), membenarkan laporan orang tua murid tersebut. “Kami sudah mengecek langsung ke sekolah yang bersangkutan dan memang benar ada pembagian kupon. Saya sudah tegaskan ke pihak sekolah dan UPT kalau hal tersebut tidak dibenarkan apalagi membebankan orang tua murid,”(luq)
Ini kutipan suratnya.
Slamat siang bpk wali kota dan wakil Walikota,
Kami orang tua murid merasa tidak senang atas tindakan kepsek yang menyuruh anak kami menjual kupon.
mendapat dan menyuru menjual kupon oleh kepala sekolah satu buku dua puluh rupiah, setelah kami tanya kata anak kami kupon dari kepala sekolah dan kami tanya kepada guru dan kepala sekolah dari ibu kepala UPt dinas kecamatan wenang. Dan semua sekolah bahkan semua murid SD wenang. Tolong pa wali dan wawali. Anak2 kami mo skolah bukan mo jual kupon untuk pengumpulan dana Pramuka upt dinas wenang. Setau kami segala kegiatan sudah di biayai pemerintah dana Bos. Tolong pak kuponya dibatalkan jangan kami orang tua bademo. Tolong pa kepala upt nya diganti saja. Di kecamatan wenang baru kali ini terjadi. Tolong pa, kami minta tolong jangan rusak mental anak anak kami. Tolong. Kami sudah sampaikan ke ibu kadis pendidikan kota manado tapi tidak ada tindakan jangan jangan bersatu dengan kepala upt nya. Tolong pa. Tolong
Kadispendidikan: sudah di cek dan memang benar ada pembagian kupon itu. Saya sudah tegaskan ke sekolah hingga ke upt kalau hal itu tidak dibenarkan apalagi memang membebankan ortu dan siswa.
Tindakan tersebut membuat gerah para orang tua murid sehingga mereka mengambil langkah berani, melayangkan surat kepada Walikota dan Wakil Walikota untuk mempertanyakan tindakan oknum kepsek tersebut. Bahkan mereka meminta agar kepala UPT diganti dan mengancam akan melakukan demo jika tindakan kepsek tersebut tidak ditindaklanjuti.
Mendapat informasi tersebut Wakil Walikota Harley Mangindaan, mengingatkan agar sekolah jangan melakukan tindakan yang melanggar aturan yang telah ditetapkan, apalagi melakukan pungutan dan kegiatan yang membebankan orang tua murid. Ia meminta agar Diknas segera mengambil tindakan tegas bagi sekolah yang melanggar dan terus melakukan pengawasan.
“Saya meminta Kadis agar lakukan pengawasan di sekolah – sekolah. Tindak tegas jika ada sekolah yang melakukan pungli dan melanggar aturan,”
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Manado Corry Tendean saat dikonfirmasi, Jumat (10/10), membenarkan laporan orang tua murid tersebut. “Kami sudah mengecek langsung ke sekolah yang bersangkutan dan memang benar ada pembagian kupon. Saya sudah tegaskan ke pihak sekolah dan UPT kalau hal tersebut tidak dibenarkan apalagi membebankan orang tua murid,”(luq)
Ini kutipan suratnya.
Slamat siang bpk wali kota dan wakil Walikota,
Kami orang tua murid merasa tidak senang atas tindakan kepsek yang menyuruh anak kami menjual kupon.
mendapat dan menyuru menjual kupon oleh kepala sekolah satu buku dua puluh rupiah, setelah kami tanya kata anak kami kupon dari kepala sekolah dan kami tanya kepada guru dan kepala sekolah dari ibu kepala UPt dinas kecamatan wenang. Dan semua sekolah bahkan semua murid SD wenang. Tolong pa wali dan wawali. Anak2 kami mo skolah bukan mo jual kupon untuk pengumpulan dana Pramuka upt dinas wenang. Setau kami segala kegiatan sudah di biayai pemerintah dana Bos. Tolong pak kuponya dibatalkan jangan kami orang tua bademo. Tolong pa kepala upt nya diganti saja. Di kecamatan wenang baru kali ini terjadi. Tolong pa, kami minta tolong jangan rusak mental anak anak kami. Tolong. Kami sudah sampaikan ke ibu kadis pendidikan kota manado tapi tidak ada tindakan jangan jangan bersatu dengan kepala upt nya. Tolong pa. Tolong
Kadispendidikan: sudah di cek dan memang benar ada pembagian kupon itu. Saya sudah tegaskan ke sekolah hingga ke upt kalau hal itu tidak dibenarkan apalagi memang membebankan ortu dan siswa.