
![]() |
Walikota saat melepas ratusan anak penyu didampingi Wawali |
Jurnal,Manado – Walikota Manado
GS Vicky Lumentut menyatakan dukungan penuh terkait Visi Presiden Joko Widodo
dengan menjadikan laut sebagai Poros Maritim guna penegakkan kedaulatan ekonomi
dan wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan itu
diungkapkan Walikota saat memimpin Upacara Hari Nusantara ke – 14, Senin
(15/12/2014), dikawasan Mega Mas Manado.
Ia juga memberikan apresiasi
kepada Pemerintah Pusat dengan pemberantasan illegal Fishing yang marak terjadi
di perairan Indonesia oleh kapal asing. Untuk itu Lumentut berharap pemberantasan
juga harus dilakukan di perairan manado.
"Aksi menenggelamkan kapal
asing yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia merupakan terobosan
yang luar biasa dan bagus serta sangat berarti. Semuanya pasti untuk
masyarakat, karena laut sehat pasti ikan berlimpah dan masyarakatnya akan
sejahtera," ujar Walikota Lumentut.
Ia menjelaskan bahwa Poros
Maritim adalah sebuah cita-cita bersama untuk mengembalikan kejayaan Indonesia
sebagai negara maritim terbesar dan terkuat di dunia. Dengan peringatan Hari
Nusantara menjadi pengingat bahwa dua pertiga wilayah Indonesia merupakan laut
mengandung sumber daya alam sangat melimpah dan luar biasa. Pemerintah
Indonesia pada 13 Desember 1957 mendeklarasikan laut pedalaman adalah bagian
dari wilayah Indonesia. Deklarasi ini menyatukan seluruh pulau dan kepulauan ke
dalam satu kesatuan NKRI. Dengan pandangan visionernya para pendiri republik
melihat bahwa laut teritorial yang hanya dibatasi sejauh 3 mil akibat warisan
imperialisme akan membawa dampak negatif. Hal ini berbahaya karena pada
akhirnya wilayah kita dikotak-kotakkan dan ada jarak antara pulau satu dengan
yang lain. Sebagai Negara Kepulauan, wilayah Nasional Indonesia adalah suatu
hamparan perairan laut luas dengan puluhan ribu pulau yang tersebar di dalamnya
yang merupakan suatu wilayah kesatuan laut Nusantara (Mare Nostrum) dan pulau
yang bulat dan utuh dengan wilayah udara di atasnya. Perjuangan mempertahankan
kepentingan nasional tersebut berujung pengakuan Indonesia sebagai Negara
Kepulauan terbesar di dunia (The Biggest Archipelagic State) pada tahun 1982
pada Konvensi Hukum Laut Internasional. "Tidak ada alasan untuk tidak
memperingatinya setiap tahun sebab deklarasi tersebut mengandung makna dan arti
sebagai penyatuan wilayah NKRI,"tegas Walikota GSVL saat membawakan
sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti.
Dari pantauan yang ada, Upacara
Bendera Hari Nusantara kali ini tergolong unik. Dimana tiang bendera Merah
Putih berada di tengah laut dan dikibarkan oleh para regu selam. Dan usai
upacara, Walikota Lumentut bersama Wakil Walikota DR Harley Mangindaan
melakukan pelepasan ratusan ekor anak penyu dilanjutkan dengan menanam pohon di
sekitar pantai Mega Mas tersebut.
Turut hadir dalam hajatan itu,
Ketua DPRD Kota Manado, Ny Nortje Van Bone, Kapolres Manado, Kombes Pol
Sunarto, Sekot Ir Harfey Sendoh, Kepala DKP Propinsi Sulut, Ir Ronald Sorongan,
Kepala DKP Kota Manado, Ir Meisje Wollah MSi dan sejumlah pejabat teras Pemkot
Manado serta aparat TNI/Polri, dan pelajar.(man/luq)