Iklan

January 28, 2015, 11:00 WIB
Last Updated 2015-01-28T05:30:00Z
ManadoUtama

Pemkot Manado dan Pemprov Sulut Upayakan Pencegahan DBD

Jurnal,Manado- Kasus demam berdarah akhir-akhir ini terus meningkat dan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat serta Pemerintah daerah. Tercatat sejak 1 Januari 2015 hingga hari ini, data sementara yang terkena kasus DBD sudah 95 orang, tiga diantaranya meninggal dunia.

Menanggapi kasus ini, Pemerintah Kota Manado tidak tinggal diam. Walikota Dr. GS. Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Dr. Harley Mangindaan bekerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas dan beberapa komunitas yang tergabung dalam IOF (Indonesia Offroad Federation) Manado yang diketuai Harley Mangindaan sendiri dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) telah beberapa hari ini melakukan upaya pencegahan/ Fogging.

Selain turun langsung ke lapangan, Walikota dan Wawali juga tak henti-hentinya memberikan peringatan serta himbauan kepada masyarakat, baik secara langsung maupun lewat media sosial.

"Perubahan cuaca dari musim hujan ke panas diikuti oleh berkembangnya Demam Berdarah (DBD), Camat dan Lurah laporkan lagi dimana ada penderita DBD diwilayahnya.
Kadis kesehatan dan teman-teman di Puskemas teruskan FOGGING dan ingatkan warga lakukan kegiatan 3 M. Terima kasih." Demikian kutipan salah satu himbauan dan instruksi dari Walikota Manado GS. Vicky Lumentut melalui akun pribadinya.


Illustrasi foto by inet
Wakil Walikota Mangindaan juga telah beberapa hari ini bergerak memantau dan melakukan fogging di lapangan.

"Kami juga telah bergerak bersama bantuan komunitas IOF dan Rapi untuk laksanakan fogging sesuai laporan warga melalui SMS, Facebok dan Twiter. Kami ingin ada data valid korban pasien DBD adalah warga mana, agar Pemkot bisa lebih fokus ke lokasi untuk melakukan upaya penanganan. Perlu ada tindakan yang nyata untuk masyarakat kota Manado terutama yang terjangkit atau ada kasus DBD." jelas Wawali.

Hari ini, Rabu (28/01/2015) Wawali melakukan koordinasi soal penanganan DBD dengan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Djouhari Kansil.

Sementara itu Wagub Djouhari Kansil menanggapi dengan mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) belum dapat menetukan jika ini masuk dalam status Kejadian Luar Biasa.

"Soal status DBD di Manado/Sulut, Pemprov belum tentukan karena untuk status KLB (Kejadian luar Biasa) DBD minimal 4 kasus," kata Wagub.

Wagub sendiri mengingatkan soal kebersihan lingkungan dan mengatakan bahwa Pemprov akan terus melakukan penyisiran wilayah yang terkena kasus DBD.

"Pemprov akan terus sisir wilayah yang ada kasus DBD, dan melakukan fogging serta bagikan Abate," terang Wagub Kansil.

Untuk itu pula, Wagub meminta Kepala Puskesmas, Camat dan Lurah bisa terus mensosialisasikan tentang pentingnya hidup bersih dan perhatikan genangan air secara rutin. (luq)